Liputan6.com, Sukabumi - Jasad korban longsor terakhir di Kampung Jabongardu, Kabupaten Sukabumi, Jabar, berhasil ditemukan Tim SAR gabungan, Kamis dini hari (21/7/2022). Kepala Kantor SAR Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR, Fazzli di Sukabumi mengatakan, jasad terakhir atas nama Abdullah (29), warga Kampung Jabonrawa, RT 4/3, Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
"Berhasil dievakuasi pada Kamis dini hari sekitar pukul 01.20 WIB, setelah beberapa jam tertimbun tanah longsor," katanya.Â
Baca Juga
Sebelumnya longsor terjadi di RT 3/3, Desa Girijaya, merenggut dua korban jiwa, yakni Irwan (34) yang jasadnya lebih dahulu ditemukan pada Rabu sore (20/7/2022), dan Abdullah yang jasadnya baru ditemukan. Kedua korban adalah pekerja bangunan yang beralamat di Kampung Jabonrawa.
Advertisement
Kejadian bencana tanah longsor pada Rabu sore (20/7/2022), tersebut ​​​​​​​ berawal saat enam pekerja bangunan yang tengah membangun rumah dikejutkan tebing dengan tinggi dan panjang enam meter tiba-tiba longsor.
Dari enam pekerja itu, tiga orang berhasil menyelamatkan diri, sementara tiga korban lainnya tertimbun longsor, namun satu pekerja yang tertimbun nyawanya berhasil diselamatkan, sementara dua korban lainnya, yakni Irwan dan Abdullah tewas tertimbun tanah.
Kedua jasad sudah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga korban untuk segera dikebumikan dan saat ini Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cidahu masih berada di lokasi kejadian.
"Atas kejadian ini kami turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada para korban, khususnya yang meninggal dunia dan semoga keluarga yang ditinggalkan bisa diberikan kekuatan dan ketabahan atas musibah ini," tambahnya.
Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Warga Diimbau Waspada
Staf Humas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi Ariel Solehudin yang akrab disapa Iding mengimbau, masyarakat Kabupaten Sukabumi untuk selalu waspada dengan kondisi cuaca ekstrem, seperti turun hujan deras dengan durasi waktu cukup lama yang bisa memicu terjadinya bencana.
PMI juga menyiagakan personelnya serta peralatan pendukung lainnya untuk membantu proses penanggulangan bencana dalam upaya meminimalisasi dampaknya.
Advertisement