Liputan6.com, Berau - Ketua Komite Sekolah Dasar Negeri (SDN) 018 Tanjung Redeb, Edy Nazarudin mengeluhkan pembangunan tahap 2 sekolah itu. SDN yang beralamat di jalan Andika, kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur itu sudah mengalami kerusakan padahal usianya belum genap setahun.
Beberapa atap sudah rusak dan berimbas pada jebolnya plafon bangunan di beberapa titik. Mewakili wali murid, Edy sangat menyayangkan kerusakan tersebut.
Mengingat pengerjaan selesai Desember tahun lalu. Kerusakanan ini dikhawatirkan akan berdampak kepada para murid dan tenaga pengajar. Juga mengancam keselamatan siswa.
Advertisement
Baca Juga
"Beberapa fasiltas pendukung seperti aliran listrik juga belum terealisasi. Sementara dibutuhkan oleh guru-guru di sekolah untuk melakukan aktivitas. Sampai sekarang belum ada tersambung listrik sama sekali," kata Edy, Senin (25/7/2022).
Edy menilai, pihak dinas terkait bisa betul-betul teliti dalam pembangunan sekolah tersebut. Jangan hanya menerima pekerjaan tetapi tidak optimal hasilnya. Jadi belum dinikmati tapi sudah alami kerusakan.
"Jangan disepelekan hal-hal seperti ini. Mutu pembangunan sekolah itu mestinya betul-betul harus dijaga. Karena semua berisiko. Jadi saya anggap ini asal-asalan. Karena banyak fisik bangunan sekolah ini yang belum sempurna," ujarnya.
Bersama para orang tua melalui komite sekolah berharap segera ditindaklanjuti dengan melakukan perbaikan.
Simak video pilihan berikut:
Bersurat ke Kontraktor
Dikonfirmasi terpisah, Kasi Sarana dan Prasarana SD Disdik Berau, Pandu Wira Karya mengaku, pada dasarnya memang sudah diserahkan dari kontraktor ke dinas terkait dalam hal ini Disdik Berau. Karena Desember 2021 seluruh pekerjaan satu tahun anggaran sudah harus selesai.
Namun sekarang untuk masa peliharaan 6 bulan memang sudah habis, sehingga hal itu menjadi permasalahannya.
"Pihak kami sudah mengetahui adanya kerusakaan tersebut. Sehingga kami akan menindaklanjuti dengan bersurat dulu ke pihak kontraktor (penyedia) untuk dibantu memperbaiki kerusakannya," jelas Pandu.
Mengingat sudah diluar tanggung jawab kontraktor untuk pemeliharaan, maka akan dicarikan opsi perbaikan lain. Tapi di dalam kontrak pengerjaan tersebut ada tertera jaminan bangunan selama 10 tahun.
"Sehingga dalam surat itu nanti memohon untuk dibantu kembali terkait perbaikan kerusakan di sekolah tersebut," terangnya.
Hanya belum bisa dipastikan apakah disetujui pihak kontraktor atau tidak. Namun dipastikan tetap menjadi tanggung jawab Disdik Berau.
"Entah itu kita carikan darimana nanti dananya. Jadi Disdik akan sampaikan surat permohonan perbaikan dulu, jika surat pertama tidak ditanggapi akan ada surat kedua dan ketiga yang dilayangkan. Jika memang tidak ada tanggapan lagi, Disdik lah yang mencoba mencarikan solusinya nanti," jelasnya lagi.
Pandu juga memahami kekhawatiran terhadap ancaman keselamatan dan gangguan kenyamanan proses belajar mengajar.
Sementara itu Rudi, PPK kegiatan pembangunan sekolah, memastikan sesegera mungkin pihaknya juga akan melakukan identifikasi di lapangan. Supaya juga cepat mengambil solusi seperti apa untuk penanganan dari kerusakan tersebut. Itu juga supaya perbaikan berikutnya tidak terjadi lagi hal serupa.
"Saya selaku PPK pastinya akan survei ke lapangan. Saya pasti tetap bertanggung jawab, dalam artian untuk menyarankan si kontraktor untuk segera memperbaiki kerusakan," ucap Rudi.
Disebutnya, pengerjaan pembangunan SDN 018 Tanjung Redeb itu dimulai sejak 2018 dan berlanjut tahap dua di tahun 2021. Rampung keseluruhan sebelum berakhir Desember.
Advertisement