Sukses

Monumen Crop Circle Pertama di Dunia Ada di Berbah, Ini Tujuannya

Monumen Crop Circle pertama di dunia sekaligus Monumen UFO pertama di Asia berdiri di Krasaaan, Jogotirto, Berbah, Sleman. Lokasinya persis di seberang sawah yang pernah menjadi tempat kemunculan crop circle.

Liputan6.com, Yogyakarta - Masih ingat dengan fenomena crop circle yang muncul di Berbah 11 tahun silam? Saat itu, masyarakat tercengang dengan keberadaan pola teratur yang terbentuk secara misterius di persawahan.

Fenomena crop circle yang muncul di Berbah Sleman pada waktu itu menempati lima petak sawah dan tepat di atas objek terdapat jaringan SUTT memotong tengah objek. Sementara, enam meter di bawah sawah terpendam pipa Pertamina dengan patok.

Sebagai penanda peristiwa itu, monumen Crop Circle pertama di dunia sekaligus Monumen UFO pertama di Asia berdiri di Krasaaan, Jogotirto, Berbah, Sleman. Lokasinya persis di seberang  sawah yang pernah menjadi tempat kemunculan crop circle.

Monumen itu terbuat dari susunan batu candi dengan dimensi tinggi empat meter dan diameter dua meter. Di bagian atasnya terdapat instalasi UFO.

Di salah satu sisi dinding monumen terdapat prasasti yang bertuliskan:

Crop Circle/UFO Monument

Monumen Crop Circle atau Monumen UFO ini diresmikan pada peringatan Indonesia UFO Day (Hari UFO Nasional) 21 Juli 2022 yang diinisiasi oleh Indonesia UFO Network -IUN (Jaringan Komunitas dan Pemerhati UFO seluruh Indonesia) dalam rangkaian  program Indonesia UFO Festival -IUF 2022.

Fenomena Crop Circle di Krasaan Jogotirto Berbah 23 Januari 2011.

Prasasti itu ditandatangani Direktur Eksekutif Jogja National Museum (JNM) KPH Wironegoro dan Venzha Christ dari Indonesia UFO Network.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Proyeksi Destinasi Wisata Baru

Bukan hanya sebagai penanda kemunculan fenomena crop circle, Crop Circle/UFO Monument juga diproyeksikan menjadi destinasi wisata baru, seperti kafe UFO, penjualan merchandise, serta penyelenggaraan kegiatan workshop yang berkaitan dengan space science atau sains antariksa dan astronomi.

Selain peresmian Crop Circle/UFO Monument, pada saat yang bersamaan juga dilakukan peluncuran buku pertama Indonesia UFO Network berjudul “UFO & Space Chronicles: Facing The Unknown; Perjalanan Manusia, Evolusi Semesta & Dimensi Peradaban.”

“Berdasarkan wawancara IUN dengan warga setempat, masyarakat di desa tersebut percaya crop circle bukan dibuat oleh manusia dan mereka juga mempercayai crop circle dibuat sekejap,” ujar Venzha Christ.

Selama ini, masyarakat bertanya-tanya karena seolah tidak ada atensi terkait fenomena crop circle di wilayahnya, Oleh karena itu IUN berkolaborasi dengan masyarakat lokal mendirikan monumen ini.

Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Indonesia UFO Festival 2022 yang berlangsung pada 16 sampai 30 Juli 2022. Sederet tangkaian acara lainnya, antara lain, Indonesia UFO Conference, workshop sains antariksa, eksplorasi suara, pameran, workshop wayang alien, street art, Indonesia UFO Day, space art, dan VMARS.

Semua kegiatan dilaksanakan di Yogyakarta dan tersebar di 15 tempat. Lebih dari 100 partisipan ikut ambil bagian dalam kegiatan yang mengusung sains antariksa ini.  IUF 2022 terselenggara dari hasil kolaborasi tiga lembaga nirlaba, Indonesia Space Science Society (ISSS), Indonesia UFO Network (IUN), dan HONF Foundation.