Sukses

Demi Kirab Pusaka Malam 1 Sura, 5 Ekor Kerbau Bule Keraton Solo Jalani Isolasi

Keraton Kasunanan Surakarta telah mengkarantina sebanyak lima ekor kerbau bule yang akan digunakan sebagai cucuk lampah kirab pusaka malam 1 Sura.

Liputan6.com, Solo - Keraton Kasunanan Surakarta akan menggelar kirab pusaka pada malam 1 Sura yang jatuh pada Jumat malam (29/7/2022). Kirab pusaka yang sempat vakum selama dua tahun lantaran pandemi Covid-19 itu juga akan menyertakan lima ekor kerbau bule atau albino keturunan Kiai Slamet yang saat ini sedang menjalani isolasi di Magangan, komplek Keraton Kasunanan Surakarta.

Seperti diketahui kerbau bule milik Keraton Kasunanan Surakarta sempat terkena penyakit mulut dan kuku (PMK). Namun lima ekor kerbau bule yang menjalani isolasi di Magangan sejak dua hari lalu itu kondisi paling sehat dibandingkan lainnya yang masih berada di kandang Alun-Alun Selatan Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo.

Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta, KGPH Dipokusumo mengatakan peringatan upacara malam 1 Sura selama dua tahun pandemi Covid-19 tetap berlangsung di keraton. Hanya saja untuk tata cara kirab pusaka memang ditiadakan selama pandemi kemarin. Lantas, kirab pusaka malam 1 Sura yang akan digelar pada Jumat malam besok merupakan yang pertama kalinya selama pandemi Covid-19.

“Seiring dengan perkembangan sekarang, samapi hari ini Satgas Covid tetap mengijinkan untuk tetap bisa menggelar kirab,” kata dia ketika ditemui di Keraton Kasunanan Surakarta, Kamis (28/7/2022).

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Kerbau Bule Terpapar PMK

Hanya saja kirab pusaka keraton tersebut harus menyertakan cucuk lampah berupa kerbau bule keturunan Kiai Slamet. Menurut Dipokusumo, kerban-kerbai bule milik Keraton Kasunanan Surakarta sempat terkena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Bahkan, terdapat seekor kerbau bule yang mati karena terserang penyakit tersebut.

“Yang jelas mahesa (kerbau) dari kagungan (milik) keraton terpapar adanya PMK. Untuk itu kami segera berkoordinasi dengan dinas peternakan. Intinya patokan dari keraton adalah petugas dokter-dokter hewan yang telah ditunjuk,” ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan kesehatan kerbau bule, dokter hewan menyarankan agar kerbau keturunan Kiai Slamet yang akan mengikuti kirab pusaka untuk menjalani karantina. Alhasil sejak hari Selasa lalu sebanyak lima ekor kerbau bule yang kondisinya sudah sehat dipindahkan dari kandangnya di Alun-Alun Selatan menuju Magangan di komplek Kraton Solo.

“Sebagian mahesa yang nantinya akan dipersiapkan untuk kirab sudah dikarantina di Magangan. Tetapi mengenai jumlahnya yang akan digunakan untuk kirab setiap tahunnya bervariasi dan tidak selalu harus sekian, tidak,” tuturnya.

Kirab pusaka malam 1 Sura itu dimulai dari Keraton Kasunanan Surakrta menuju Suping Urang kemduian menuju Gladak. Jalan Mayor Kusmanto, Jaan Kapten Mulyadi, Jalan Veteran, Jalan Yos Sudarso, Jalan Slamet Riyadi dan kembali lagi ke keraton.