Sukses

Dilanda Hujan Deras dan Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Mobil di Bandung

Hujan yang terjadi sore tadi termasuk kategori sedang-lebat yang disertai dengan angin dan petir.

Liputan6.com, Bandung - Hujan deras dan angin kencang terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/7/2022). Hujan yang terjadi sejak pukul 14.00 WIB itu menyebabkan dua mobil dan kios rusak akibat tertimpa pohon tumbang.

Peristiwa pohon tumbang terjadi di Jalan Industri, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. Pantauan di lokasi, pohon tumbang itu menimpa dua mobil yang terparkir di sisi jalan, tepatnya di depan Rumah Duka Yayasan Sejahtera Bakti.

Berdasarkan keterangan salah seorang warga, Asep (40), hujan deras disertai angin kencang berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB. Selang beberapa menit, pohon tersebut tumbang menutupi jalan.

Selain menimpa mobil, pohon juga menimpa sebuah kios hingga mengalami kerusakan di bagian atap dan dinding depan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

"Pohon yang tumbang ada dua, beringin dan kersen. Hujannya cukup lama, sekitar 30 menit," ujar Asep.

Akibat pohon tumbang tersebut, kendaraan tidak bisa melintas karena pohon menutupi jalan.

Adapun saat ini petugas Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung sudah berada di lokasi untuk evakuasi pohon yang tumbang.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Penjelasan BMKG

Sementara itu, berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung menyampaikan, hujan yang terjadi sore tadi termasuk kategori sedang-lebat yang disertai dengan angin dan petir.

"Pada 29 Juli 2022, terjadi hujan kategori sedang-lebat yang disertai dengan angin dan petir di wilayah Bandung selatan, perbatasan dengan wilayah Kabupaten Bandung dan bergerak ke arah barat menuju Kabupaten Bandung Barat," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu melalui keterangan tertulis.

Rahayu menuturkan, hujan berlangsung kurang lebih selama 40 menit. Penyebab utama terjadinya hujan ini adalah labilitas atmosfer.

"Atmosfer yang tidak stabil menyebabkan terjadinya pertumbuhan awan Cb secara lokal," ucapnya.

Rahayu menjelaskan, berdasarkan data Lifted Index menunjukan angka -2 hingga -4 di wilayah sekitar Bandung. Hal ini menunjukkan bahwa atmosfer sekitar Kota Bandung pada saat siang tidak stabil, dan berpotensi untuk terjadi pertumbuhan awan konvektif seperti awan Cb.

Selain itu, data K index juga menunjukkan nilai antara 33 hingga 35. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi atmosfer di sekitar Kota Bandung juga dalam kondisi yang lembap dan berpotensi untuk tumbuhnya awan konvektif.

Selain itu, data prakiraan udara atas di sekitar wilayah Bandung Raya menunjukkan nilai CAPE (MU) menunjukkan angka 1201 j/kg. Hal ini menunjukan bahwa udara atas di sekitar tropopause juga tidak stabil. Hal ini diperkuat dengan nilai CIN yang mencapai -10 j/kg.

"Yang memperkuat bahwa pergerakan parsel udara di sekitar Bandung adalah ke atas, sehingga pertumbuhan awan Cb yang sifatnya sangat lokal dimungkinkan terjadi," kata Rahayu.Â