Sukses

4 Korban Hilang Banjir Bandang Parigi Moutong Belum Juga Ditemukan

Memasuki hari ke-6 pencarian, empat korban hilang banjir bandang Parigi Moutong Suteng belum juga ditemukan.

Liputan6.com, Parigi Moutong - Hingga hari kelima operasi pencarian 4 korban banjir bandang Desa Torue, Parigi Moutong, Sulteng, yang hilang masih belum membuahkan hasil. Pencarian hari ke-6 hari ini, Selasa (2/8/2022), kembali dilanjutkan.   

"Kami telah membagi empat grup/SRU menyisir titik-titik dicurigai, namun belum membuahkan hasil," kata Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Palu Andi Sultan. 

Andi mengatakan, pencarian terhadap empat korban banjir bandang Desa Torue yang hilang terus dilakukan oleh tim SAR gabungan hingga Rabu 3 Agustus 2022 besok, atau tujuh hari sejak kejadian pada Kamis (28/7/2022), sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) SAR. Oleh karena itu, dua hari tersisa dimanfaatkan semaksimal mungkin melakukan upaya pencarian.

Rencananya operasi lanjutan, sebagian tim melakukan penyisiran di sekitar muara sungai Torue dan laut menggunakan perahu karet. Menurut dia, keruhnya air laut dan cuaca yang kurang bersahabat membuat tim SAR kesulitan melakukan pencarian di tengah laut, meski begitu pihaknya tetap memaksimalkan operasi.

"Sejumlah kendala kami hadapi operasi hari ini. Kami memulai pencarian sekitar Pukul 09.00 Wita karena hujan mengguyur cukup lama pagi tadi, di tambah lagi air laut masih keruh sehingga jarak pandang terbatas," tutur Andi.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Tim SAR Gabungan Kerahkan Semua Kekuatan

Dalam proses pencarian, tim SAR gabungan didukung alat deteksi khusus Aqua Eye empat perahu karet, dan sejumlah perahu nelayan setempat. Area pencarian operasi SAR hari keenam tim SAR dibagi tiga SRU.

SRU 1 melakukan pencarian menggunakan perahu karet di pesisir pantai Torue yang akan di bantu nelayan. Lalu, SRU 2 melakukan pencarian menggunakan perahu karet yang didukung Aqua Eye di bantaran sungai, karena sungai tersebut ada bongkahan bangunan.

"SRU 3 melakukan pencarian di reruntuhan bangunan dan tumpukan material kayu yang disapu banjir dibantu masyarakat setempat," ucap Andi.

Andi menambahkan, metode ini sering mereka gunakan dalam giat operasi SAR, dengan harapan korban dapat ditemukan.

"Pencarian terhadap empat korban hilang kami didukung unsur SAR dari TNI/Polri, BPBD, maupun potensi SAR lainnya dengan kekuatan personel cukup memadai. Jika dalam proses pencarian hingga hari terakhir korban belum ditemukan, operasi dapat diperpanjang tergantung situasi dan kondisi di lapangan," katanya.