Liputan6.com, Rembang - Lasem merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Rembang yang berada pesisir Pantai Utara Pulau Jawa. Berjarak sekitar 12 kilometer dari Rembang, Lasem membentang seluas 4.504 hektare dan dilalui oleh Jalan Raya Pos yang dibangun pada masa pemerintahan Daendels.
Lasem dijuluki "Tiongkok Kecil"Â lantaran Lasem dipercaya sebagai wilayah awal pendaratan orang-orang Tiongkok di tanah Jawa. Kota ini telah menjadi miniatur keberagaman sejak abad 15, sehingga tak heran apabila Lasem juga disebut sebagai kawasan yang memiliki rasa toleransi yang tinggi sejak dulu.
Saat ini, ada lebih dari 241 rumah kuno di sepanjang jalan dan gang perkampungan yang menjadi saksi sejarah. Keistimewaan Pecinan Lasem adalah tidak ditemukannya bangunan rumah toko berlantai dua dan memanjang.
Advertisement
Baca Juga
Terdapat pula bangunan ibadah seperti kelenteng dan rumah-rumah di kawasan Pecinan Lasem, yang sudah berusia ratusan tahun. Uniknya keberadaan bangunan-bangunan tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut sederet bangunan kuno Lasem, Rembang, Jawa Tengah yang menarik untuk dijelajahi.
1. Kelenteng Cu An Kiong
Kelenteng Cu An Kiong merupakan salah satu yang dipercaya sebagai kelenteng tertua di Jawa dan bersejarah. Klenteng ini terletak di Jalan Dasun, Nomor 19, Pereng, Soditan, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Berdasarkan namanya, kelenteng ini memiliki sebutan Istana Kebajikan dan Kedamaian atau Ci An Gong. Para wisatawan akan disambut dengan ornamen naga di gerbang halaman depan.
Interior dindingnya dipenuhi lukisan tentang dewa-dewi. Kelenteng Cu An Kiong adalah kelenteng tertua dengan dewa utamanya adalah Dewi Samudra. Klenteng ini berdiri pada abad 16.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kelenteng Bao An Bio
2. Kelenteng Bao An Bio
Kelenteng ini tidak kalah tuanya dengan bangunan lain di Lasem. Di bagian depan kelenteng terdapat deretan lampion dan dua patung singa yang dipercaya dapat mengusir keinginan jahat.
Kemudian pada bagian dalam kelenteng ini terdapat tiga altar untuk sembahyang. Selain itu, kamu dapat melihat lukisan-lukisan dengan cerita rakyat yang terpasang di dinding.
Kelenteng Bao An Bio terletak di Karangturi, didirikan untuk menghormati Kong Tik Cun Ong (Guangze Zunwang). Tidak diketahui kapan kelenteng ini dibangun, tetapi kelenteng ini dipugar pada 1919 dan 1927.
3. Lawang Ombo
Lawang Ombo dibangun pada akhir abad ke-18. Pemiliknya adalah Lim Cui Sun, bong (makam, bertanda tahun 1825) terletak di dalam kompleks rumah Lawang Ombo.
Rumah bergaya Fujian Selatan dengan atap ekor walet masih memiliki altar tempat menyimpan papan abu Lim Cui Sun dan beberapa anak lelakinya, termasuk Kapitan Cina pertama di Lasem, Lim Ki Siong. Letaknya, di Pecinan wilayah Soditan, di samping Klenteng Cu An Kiong.
Lawang Ombo sering juga disebut sebagai Rumah Candu. Dahulu Lawang Ombo dijadikan tempat penyelundupan opium di Jawa. Rumah ini memiliki gaya campuran Eropa dan Tiongkok yang luas dan bernuansa jadul.
Barang-barang yang digunakan di rumah ini pun adalah barang berusia tua. Benda antik seperti pipa untuk menghisap opium atau jangkar tua dari kapal pemilik Rumah Candu tersimpan di sini.
Tempat wisata ini berlokasi di Jalan Sunan Bonang, Pereng, Soditan, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Advertisement
Masjid Jami’ Lasem
4. Masjid Jami’ Lasem
Masjid Jami' Lasem yang berlokasi di Desa Kauman, Kecamatan Lasem. Masjid ini bukan hanya sekadar tempat beribadah umat Islam di sana, melainkan juga sebagai pusat wisata religi.
Banyak wisatawan yang datang untuk sekedar menunaikan salat maupun berziarah karena di lingkungan masjid terdapat beberapa makam para ulama dan tokoh besar pendiri agama Islam di Lasem, seperti Makam Eyang Sambu, Mbah Srimpet, Mbah Ma'sum, dan masih banyak lagi.
5. Kampung Batik
Lasem juga terkenal dengan keindahan batik tulisnya. Batik Lasem telah diproduksi sejak abad ke 15 oleh warga Tionghoa yang tinggal di sana. Di Karangturi wisatawan dapat memilih berbagai motif batik dengan bahan kain yang sangat indah.
Ciri khas dari batik Lasem adalah motif dan teknik pembuatannya yang masih asli dengan menjaga tradisi turun temurun. Motif dari batik Lasem pun beragam, seperti kricak, laseman, gunung ringgit, tiga negeri, dan motif klasik lainnya.