Liputan6.com, Semarang - Demi mencegah penyebaran penyakit cacar monyet atau monkeypox, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pemerintah pusat memperketat akses masuk Indonesia. Kekhawatiran itu muncu usai ditemukannya 1 suspek atau bergejala seperti cacar monyet di Jawa Tengah. Apalagi cacaru monyet sudah terkonfirmasi masuk di beberapa negara ASEAN. Â
"Kami meminta karena ini pasti ada pengaruh dari luar, maka pintu masuk Indonesia masih butuh pengetatan-pengetatan dan checking menggunakan banyak peralatan agar bisa aman," kata Ganjar, Rabu (3/8/2022).
Baca Juga
Ganjar menyebut cacar monyet menjadi perhatian pihaknya dengan melakukan langkah-langkah antisipatif.
Advertisement
"Kami masih pantau terus sampai hari ini, kemarin ada yang bercirikan seperti itu, tapi masih didalami," ujarnya.
Ganjar mengungkapkan bahwa seorang pasien suspek cacar monyet saat ini dalam pantauan Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, namun ditegaskan pasien tersebut statusnya bergejala dan belum dapat dipastikan positif monkeypox.
"Kami belum berani menentukan apakah itu cacar monyet atau bukan, tapi kami lagi pantau," kata dia.
Ganjar mengatakan, sebelumnya juga ditemukan kasus serupa dengan pasien bergejala mirip cacar monyet, tetapi setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ternyata hasilnya negatif.
"Dulu pernah ada yang masuk ke kami, saya sudah cek, tetapi hasil laboratorium pemeriksaan terakhirnya bukan cacar monyet, alhamdulillah," ujarnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hidup Bersih
Ganjar meminta seluruh komponen masyarakat tetap waspada dan tetap menerapkan pola hidup sehat dalam mengantisipasi wabah cacar monyet.
Sebelumnya, seorang warga Jateng diduga tertular penyakit cacar monyet, namun Dinkes Jateng menyatakan warga tersebut statusnya masih sebatas suspek atau bergejala.
Kepala Dinkes Jateng Yunita Dyah Suminar mengatakan bahwa pasien tersebut saat ini menjalani isolasi dan kondisinya juga masih dipantau secara intensif oleh pihak rumah sakit setempat.
Advertisement