Sukses

Cacar Monyet Diduga Masuk Indonesia, Kenali Ciri dan Cara Mencegahnya

Virus cacar monyet ini merupakan bagian dari virus yang sama dengan virus variola dan termasuk penyakit langka

Liputan6.com, Jakarta - Wabah cacar monyet terkonfirmasi masuk Indonesia usai ditemukannya 1 suspek atau bergejala seperti cacar monyet di Jawa Tengah.

Sebelumnya, wabah cacar monyet dikonfirmasi pada 6 Mei 2022 di Britania Raya. Wabah ini diawali pada saat penduduk Inggris bepergian ke Nigeria di Afrika Barat, tempat penyakit ini bersifat endemis. 

Selama berada di sana, penduduk menunjukkan gejala dan tanda klinis yang konsisten dengan virus cacar monyet pada tanggal 29 April 2022. 

Orang ini kembali ke Britania Raya pada 4 Mei, memulai kasus indeks wabah cacar monyet di negara ini.

Dikutip dari Center of Dieseas Control and Prevention (CDC), cacar monyet adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus Monkeypox. Virus cacar monyet ini merupakan bagian dari virus yang sama dengan virus variola.

Adapun gejala-gejala yang dirasakan oleh seseorang yang terkena virus cacar monyet ini (Monkeypox) adalah:

1. Demam tinggi

2. Nyeri kepala yang hebat

3. Nyeri punggung

4. Nyeri otot

5. Lemas

6. Pembesaran kelenjar getah bening

7. Lesi cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh)

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Cara Mencegah

Lalu bagaimana cara untuk mencegah virus cacar monyet (Monkeypox) ini? Berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menghindari cacar monyet:

1. Sering mencuci tangan dengan sabun dan air atau bisa juga menggunakan pembersih tangan yang berbahan alkohol.

2. Hindari kontak kulit-ke-kulit dengan orang yang memiliki ruam seperti cacar monyet.

3. Jangan mencium, memeluk, atau berpegangan tangan dengan orang penderita cacar monyet.

4. Hindari kontak dengan barang yang sebelumnya digunakan oleh penderita cacar monyet.

Jika menemukan gejala dan tanda seperti yang tertera di atas diharapkan untuk dapat segera melapor ke fasilitas pelayanan kesehatan agar dapat segera tertangani. 

 

Penulis: Eris Hopipah