Liputan6.com, Pekanbaru - PT Angkasa Pura II di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru membantah telah terjadi pemalakan oleh sopir taksi resmi terhadap warga bernama BA karena menyewa travel dari luar.
Pihak Bandara Pekanbaru juga membantah pemalakan yang terjadi terhadap sopir travel yang disewa oleh warga tersebut. Ini menyusul viralnya video pemalakan tersebut di sejumlah media sosial.
Advertisement
Baca Juga
Executive General Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II Mohamad Hendra Irawan menyebut telah mendalami kepada pihak terkait.
"Bahwa tidak benar terjadi pemerasan dari personel taksi di bandara kepada pengemudi kendaraan rental/sewa yang menjemput penumpang di kawasan bandara," kata Irawan dalam keterangan tertulisnya.
Irawan mengatakan, klarifikasi sudah dilakukan dengan pihak terkait. Pihaknya juga akan meningkatkan koordinasi kepada pihak pengelola taksi bandara resmi agar peristiwa tidak berulang kembali.
"Dapat disampaikan, bahwa Bandara Sultan Syarif Kasim II terbuka terhadap layanan transportasi darat bagi penumpang (taksi, taksi online, kendaraan sewa/rental) sepanjang memenuhi setiap regulasi yang berlaku," terang Irawan.
"Bandara Sultan Syarif Kasim II dan para stakeholder juga berkomitmen untuk selalu meningkatkan standar pelayanan bagi seluruh penumpang pesawat," tambah Irawan.
Â
Viral
Sebelumnya, BA mengaku dipalak oleh pelaku saat naik travel di pintu kedatangan Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru pada Kamis, 4 Agustus 2022.
Pelaku menuduh travel yang disewa korban merupakan taksi online. Pelaku mencurigai ini karena travel itu punya pelat masih baru dan sopir tidak punya surat tugas.
BA mengaku diarahkan pelaku yang masuk ke travelnya tanpa izin ke sebuah kantor. Ternyata, korban dibawa ke tempat tongkrongan sopir taksi yang beroperasi di bandara.
Di sana, pelaku meminta sejumlah uang. Korban diminta untuk naik taksi resmi di bandara. Setelah berdebat kusir, pelaku dan sejumlah sopir taksi lainnya bubar setelah datang mobil berplat merah.
Korban memang tidak membuat laporan ke Polsek Bukitraya. Hanya saja korban diminta datang oleh petugas untuk dipertemukan dengan pelaku.
Korban sendiri memang tidak ingin melapor. Namun, dia ingin pemalakan ini tidak menimpa turis lokal, mancanegara, dan warga lainnya karena bisa membuat orang takut datang ke Pekanbaru.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement