Liputan6.com, Garut - Capain imunisasi dasar balita seperti campak, rubella dan difteri di Kabupaten Garut, Jawa Barat menurun drastis sejak masa pandemi Covid 19 berlangsung.
“Pemerintah lebih fokus kepada vaksinasi Covid-19, padahal imunisasi dasar bagi balita sangat penting sekali,” ujar anggota DPRD Garut Yudha Puja Turnawan, Sabtu (6/8/2022).
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya, pemberian imunisasi dasar penting bagi balita untuk menghasilkan generasi muda bangsa yang sehat. Saat ini ada sekitar 1,7 juta balita di Indonesia belum mendapatkan imunisasi dasar.
“Khusus Garut dari 220.047 balita, ada sekitar 91.770 balita belum mendapatkan imunisasi dasar,” kata dia.
Walhasil, akibat penurunan cakupan imunisasi dasar, terjadi peningkatan jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti campak, rubela dan difteri di beberapa wilayah.
“Sebagai anggota DPRD Garut saya berharap semua pihak bersinergi untuk mengejar ketertinggalan imunisasi di kabupaten Garut,” ujar Ketua DPC PDIP Garut tersebut.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Genjot Imunisasi
Untuk mengejar rendahnya capai imunisasi dasar itu ujar dia, terhitung sejak 1 Agustus lalu, pemerintah daerah (Pemda) Garut kembali menggalakkan imunisasi dasar.
“Program ini sejalan program Bulan Imunisasi Anak Nasional Kementerian Kesehatan,” kata dia.
Tak ketinggalan untuk menarik minat warga, Pemda Garut bersama relawan yang diterjunkan sengaja membagikan cemilan sehat, termasuk pembagian makanan tambahan (PMT) bagi balita stunting
“Animo masyarakat sangat tinggi sekali, terlihat dari tingkat kehadiran mereka saat pelaksanaan imunisasi,” ujar dia.
Advertisement