Liputan6.com, Parigi Moutong - Pencarian 4 korban banjir bandang di Parigi Moutong akhirnya dihentikan setelah dilakukan selama 10 hari. Hingga hari terakhir para korban belum ditemukan.
Baca Juga
Advertisement
Pencarian di hari ke-10 oleh tim SAR gabungan dilakukan dengan menyisir pantai di Desa Torue dari arah utara hingga muara Desa Tindaki, serta dari arah Selatan Desa Torue hingga Kecamatan Sausu. Armada laut milik SAR, TNI AL, Polairud, juga perahu-perahu nelayan dilibatkan dalam pencarian di laut.
Sementara di darat pencarian menggunakan alat berat di area reruntuhan rumah korban dibantu masyarakat dan keluarga korban. Namun hingga Sabtu sore (6/8/2022) tidak juga ditemukan tanda-tanda keberadaan korban banjir bandang.
Koordinasi dan evaluasi bersama semua unsur SAR dan pihak keluarga akhirnya memutuskan pencarian dihentikan.
“Pencarian akan dilanjutkan dengan pemantauan. Jika ditemukan tanda-tanda keberadaan korban maka pencarian diaktifkan kembali. Saya berterimakasih kepada semua unsur membantu pencarian sampai hari ini,” Kepala Sub. Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palu, Andi Sultan, mengatakan, Sabtu sore (6/8/2022).
Masyarakat diminta segera melapor ke petugas jika menemukan petunjuk atau tanda keberadaan para korban.
Sebelumnya operasi sudah diperpanjang selama 3 hari dari 7 hari masa pencarian sesuai SOP atas permintaan BPBD setempat dan pihak keluarga korban.
Keempat korban banjir bandang yang belum ditemukan itu semua merupakan warga Desa Torue, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, yakni Lian (33 th), Nuke (75 th), Sukasih (38 th), dan Apifah (5 th).