Liputan6.com, Yogyakarta - Pantangan melaut saat Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon di Pantai Ngrenehan, Kalurahan Kanigoro, Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, merupakan sebuah kearifan lokal yang sudah terjadi turun temurun. Para nelayan percaya, jika melaut di hari pasaran akan tertimpa musibah.
Meski cuaca landai, pantangan tersebut tetap dilakukan. Saat Selasa dan Jumat Kliwon tiba, biasanya para nelayan memilih untuk memperbaiki jaring atau merawat kapal dan perahu yang akan digunakan melaut pada hari berikutnya.
Selain itu, kapal-kapal yang tidak digunakan juga bisa dijadikan spot foto untuk para wisatawan. Perahu- perahu yang berjejer di sekitar pantai pasir putih cocok untuk berfoto dengan ditambah latar belakang keindahan pantai.
Advertisement
Baca Juga
Pantangan tersebut juga menjadi hal baik untuk ekosistem di laut. Libur memberikan kesempatan ikan untuk berkembang biak dan tumbuh lebih besar.
Kearifan lokal ini tidak hanya dilakukan oleh para nelayan di Pantai Ngrenehan. Para nelayan di seluruh Pantai Selatan Gunungkidul juga 'berhenti' melaut saat hari Selasa dan Jumat Kliwon.
Menurut kepercayaan Jawa, Selasa dan Jumat dengan pasaran Kliwon merupakan hal yang sakral. Dikhawatirkan, jika tetap melaut akan terjadi musibah.
Sebab, empat tahun lalu pernah terjadi musibah pada nelayan yang nekat melaut saat Selasa dan Jumat Kliwon yang menyebabkan kapal terbalik. Untungnya, para nelayan saat itu selamat dari kejadian tersebut.
(Resla Aknaita Chak)