Liputan6.com, Yogyakarta - Jika kamu sedang mencari tempat untuk mencari ketenangan atau healing, maka Desa Wisata Tembi bisa menjadi destinasi yang cocok. Tak hanya menyajikan pesona alam yang menawan, desa wisata ini memiliki fasilitas yang lengkap untuk pengunjungnya.
Desa Wisata Tembi merupakan lokasi wisata yang lengkap karena terdapat penginapan, area outbond, dan beberapa area wisata budaya, seperti museum tembi, melukis topeng, membatik, membuat keramik, dan menanam padi. Fasilitas seperti area parkir, ragam wahana, gazebo, tempat makan, dan musala pun tersedia.
Desa wisata yang berlokasi di Jalan Parangtritis KM 8.5, Dusun Tembi, Desa Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta ini memiliki konsep penginapan yang unik dan menarik. Perpaduan antara budaya khas Jogja dan klasik menjadi ciri khas penginapan di Desa Wisata Tembi.
Advertisement
Fasilitasnya pun cukup lengkap, yakni kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu, musala, gazebo, hingga kolam renang. Terdapat koleksi berbagai barang kuno, seperti tombak, bajak, keris, dandang, tungku, gamelan, dan batik.
Baca Juga
Tak jauh dari penginapan, terdapat Perpustakaan Tembi yang menyimpan sekitar 5.000 naskah dan buku tentang Jawa. Ada juga Museum Tembi Rumah Budaya atau Tembi House of Culture, yakni tempat menyimpan dokumentasi, koleksi keris, sekaligus memberi informasi tentang sejarah dan budaya Jawa.
Tak jarang, pada malam-malam tertentu digelar acara budaya, seperti pertunjukan wayang, pertunjukan gamelan, pameran seni rupa, dan macapatan. Pengunjung bisa berkeliling di Desa Wisata Tembi yang dikelilingi area persawahan dan pepohonan ini dengan menggunakan sepeda onthel atau dokar.
Pengunjung juga bisa berkeliling dengan berjalan kaki untuk merasakan ketenangan di tempat ini. Kesan teduh dan asri akan terasa sangat kental jika memasuki area Desa Wisata Tembi.
Soal kuliner, tak perlu diragukan lagi. Desa Wisata Tembi memiliki kuliner andalan dengan cita rasa khas Yogyakarta.
Pengunjung bisa mencicipi sagon, yakni makanan yang terbuat dari campuran tepung beras, kelapa, dan gula. Selain sagon, ada juga bancakan, yakni makanan berupa campuran nasi, lengkap dengan aneka sayuran dan lauk berupa ikan asin, tempe, tahu, juga telur.
(Resla Aknaita Chak)