Liputan6.com, Yogyakarta - Solo menjadi salah satu kota di Jawa Tengah yang memiliki banyak destinasi wisata populer. Para wisatawan dapat berkunjung ke tempat-tempat bersejarah, seperti Keraton Solo atau Taman Sriwedari.
Para wisatawan juga dapat mencicipi beragam kuliner legendaris, seperti timlo, hingga berbelanja cendera mata di Pasar Klewer. Dikutip dari berbagai sumber, berikut sederet destinasi wisata Solo, Jawa Tengah.
1. Keraton Solo
Advertisement
Para wisatawan dapat berwisata sekaligus belajar sejarah saat mengunjungi Keraton Solo. Bangunan Keraton Solo sangat kental dengan budaya Jawa.
Di dalamnya terdapat beberapa ruang yang berisi barang-barang kuno peninggalan masa lalu. Jika mengunjungi Keraton Solo menggunakan kendaraan pribadi, wisatawan dapat memarkirnya di depan keraton.
Baca Juga
Kemudian, berjalan kaki sekitar 100 meter ke pintu masuk keraton. Di sini terdapat beberapa tour guide yang siap menceritakan dengan gamblang mengenai sejarah yang ada.
Pemandu ini juga bersedia membantu para wisatawan untuk mengambil foto ketika berkeliling keraton. Para wisatawan cukup membayar sejumlah uang jika menggunakan jasa pemandu ini.
Bagi pecinta fotografi, tempat ini tak boleh dilewatkan jika berkunjung ke Solo. Banyak spot foto menarik, salah satunya berfoto dengan latar belakang keraton dari depan.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Benteng Vastenbrug
2. Benteng Vastenbrug
Benteng Vastenburg merupakan bangunan bersejarah peninggalan zaman Belanda. Tempat wisata yang buka setiap hari masih berdiri kokoh meski dibangun pada pada tahun 1745.
Pada 2010, benteng ini akhirnya ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya, sekaligus mengalami perbaikan. Bentuk bangunan Benteng Vastenburg berupa bujur sangkar dengan dinding batu bata setinggi enam meter, serta dilengkapi dengan bastion.
Mengelilingi tembok benteng, terdapat parit yang dalam dengan penghubung berupa jembatan gantung untuk menuju ke pintu gerbang. Namun, jembatan itu sudah tidak ada lagi saat ini, serta hanya tersisa parit dangkal.
Pada bagian Benteng Vastenburg terdapat lapangan cukup luas, yang dulunya digunakan sebagai lokasi apel bendera atau persiapan pasukan. Lokasi Bentang Vastenburg berada di Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.
3. Taman Sriwedari
Taman Sriwedari merupakan kompleks taman yang menjadi salah satu destinasi wisata sejarah Kota Solo. Pembangunan Taman Sriwedari dimulai pada tahun 1899.
Awalnya, lokasi Taman Sriwedari merupakan taman kota, kemudian menjadi kawasan rekreasi pada tahun 1901. Taman Sriwedari dibangun di atas lahan yang dibeli Pakubuwono IX dan diberikan kepada putra mahkotanya yaitu Pakubuwono X.
Lokasi tanah yang kini menjadi Taman Sriwedari awalnya adalah milik seorang Belanda bernama Johanness Busselarr. Pada tahun 1905 sampai 1917, Taman Sriwedari mengalami sejumlah pemugaran dan pengubahan fungsi.
Terdapat sejumlah bangunan wisata di Taman Sriwedari, antara lain Museum Radya Pustaka, gedung wayang orang, kebun binatang mini, dan gedung pagelaran wayang kulit. Taman Sriwedari yang dulu dikenal sebagai Taman Raja ini berlokasi di Jalan Slamet Riyadi, Nomor 275, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.
Â
Advertisement
Pasar Klewer
4. Pasar Klewer
Tak jauh dari Keraton Solo, atau sekitar 350 meter, wisatawan dapat menemukan pasar tradisional Kota Solo, yaitu Pasar Klewer. Lokasinya berada di Jalan DR Radjiman No 5A, Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.
Wisatawan dapat berbelanja pernak-pernik khas Solo untuk oleh-oleh. Pasar Klewer terkenal sebagai pusat grosir batik, tekstil, pakaian, kaos, pakaian tradisional, blangkon, aksesoris, dan sebagainya.
Tak heran, pasar ini tak pernah sepi dari pembeli baik dari dalam maupun luar kota. Terlebih lokasinya sangat strategis, terutama berdekatan dengan Keraton Surakarta Hadiningrat dan Masjid Agung Surakarta.
Pasar Klewer diresmikan oleh Presiden Sukarno pada 1970. Sejak saat itu, Pasar Klewer menjadi pusat perdagangan, khususnya kain batik.
5. Kampung Batik Laweyan
Kampung batik ini, merupakan salah satu kampung batik tertua di Indonesia. Industri batik tulis dengan pewarna alami di Kampung Batik Laweyan mulai berkembang pada abad 14 masehi, pada masa pemerintahan Keraton Pajang.
Saat teknik batik cap ditemukan pada 1900-an, lahir juragan-juragan batik yang melegenda dari Kampung Batik Laweyan. Selain belajar melukis motif batik, wisatawan juga dapat berbelanja aneka macam batik di Kampung Batik Laweyan.
Lokasinya berada di Jalan DR Rajiman Nomor 521 Kampoeng Batik Laweyan, Surakarta.