Liputan6.com, Blora - Pemasangan jebakan tikus beraliran listrik tegangan tinggi marak terjadi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Tak sedikit para petani tewas gara-gara jebakan yang mereka pasang sendiri.
Hal tersebut menyita keprihatinan banyak pihak, salah satunya Bupati Blora Arief Rohman. Ia kemudian meminta jajarannya di Forkompimda, seperti kepolisian agar bisa turut berjibaku serius menolong petani supaya tidak terus-terusan jadi korban.
Baca Juga
"Iya, semoga barokah dan mohon dukungannya. Ini juga saya dimintai tolong sama pak bupati," ungkap Kapolres Blora, AKBP Fahrurozi kepada Liputan6.com melalui ponselnya, Rabu (10/8/2022).
Advertisement
Mantan Kapolres Purworejo ini menambahkan, dirinya kini punya hobi blusukan masuk di perkampungan. Maka dari itu, dirinya niatkan membantu petani sekaligus memberikan edukasi soal bahaya jebakan tikus listrik.
"Kebetulan saya juga senang jalan-jalan ke desa, jadi sekalian jalan-jalan," ungkap Fahrurozi.
Sementara itu, Kapolsek Cepu AKP Agus Budiana menyambangi beberapa sawah milik warga di Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora untuk mengecek jebakan tikus beraliran listik.
Dengan didampingi Kanit Reskrim Polsek Cepu Ipda Budi Santoso, Bhabinkamtibmas Desa Jipang Bripka Moch Arifin, Babinsa Desa Jipang Sertu Karno, beserta anggota Unit Reskrim Polsek Cepu dan Unit Intelkam Polsek Cepu, kehadirannya tersebut bertujuan silaturahmi untuk mengarahkan, mengingatkan dan sekaligus memberi imbauan ke para petani.
"Memasang jebakan beraliran listrik merupakan hal yang berbahaya, apabila terdapat kejadian orang tersengat listrik tersebut maka akan berdampak pada jeratan hukum kepada warga yang memasang," ucap Agus Budiana.
Kegiatan blusukan ini merupakan salah satu bukti bahwa jajaran kepolisian turut serius menyikapi permasalahan yang marak terjadi di Kabupaten Blora.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gladak Tikus
Sebelumnya diberitakan, anggota DPRD Blora, Achlif Nugroho mengaku prihatin dengan kondisi petani di daerahnya yang tewas gara-gara memasang jebakan tikus beraliran listrik bertegangan tinggi.
Achlif bercerita, pernah menyampaikan secara khusus terkait perlunya sinergitas antara ekskutif untuk memberikan imbauan dengan aparat, supaya masyarakat kalangan petani tidak terus-terusan jadi korban. Serta, kegiatan lain juga sempat digalakkan bersama-sama.
"Melihat fenomena itu, saya selain anggota dewan juga ketua forum Karangtaruna Kabupaten Blora. Dulu kami pernah mengadakan event gladak tikus, bahkan per ekor itu kita hargai sekian rupiah lah," ungkap Achlif kepada Liputan6.com, ditulis Sabtu (6/8/2022).
Wakil rakyat ini menjelaskan, upaya tersebut merupakan salah satu alternatif untuk mengajak masyarakat petani dalam memerangi hama tikus yang kian merajalela di daerahnya.
Namun, kalau masyarakat petani hanya memerangi dengan memasang jebakan tikus secara ilegal dengan listrik bertegangan tinggi, maka resikonya malah bisa kena diri sendiri ataupun orang lain.
"Sudah banyak masyarakat yang jadi korban sampai meninggal dunia, karena lupa mateni (mematikan listrik) dan lain sebagainya, akhirnya wonge mati dewe (orangnya mati sendiri)," jelas Achlif, yang juga mengaku sudah sebanyak dua kali pernah mengadakan kegiatan memerangi hama tikus.
"Yang perlu sebenarnya segera ditindaklanjuti dan ditangani adalah turun tangan pemerintah bahwa hal tersebut masuk kategori ilegal, dan saya pikir harus ada penanganan bersama," tambahnya.
Advertisement