Liputan6.com, Palembang - Kedai kopi saat ini menjadi spot favorit pemuda untuk berkumpul dan bercengkrama. Kedai kopi kekinian sudah memadati Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), dengan beragam fasilitas yang memberi kenyamanan bagi para pengunjungnya.
Tak hanya tempat menikmati pahitnya kopi racikan, tak sedikit kedai kopi di Palembang, yang menawarkan ruang khusus bagi penggerak seni, pecinta musik atau juga yang sedang menggeluti dunia literasi.
Di Kota Palembang, ada enam kafe yang menawarkan ruang khusus untuk bersantai menyeruput kopi, sembari membaca koleksi-koleksi buku yang membuat tongkrongan menjadi lebih seru.
Advertisement
Baca Juga
Rumah Sintas
Berciri khas bangunan ala Belanda, Rumah Sintas menjadikan salah satu kedai kopi favorit para pecinta literasi. Ada beragam buku yang disiapkan di ruang khusus, untuk menyambut para book lovers.
Ada beberapa spot yang membuat para pengunjung bisa menikmati suasana santai, tenang dengan udara sejuk di bawah pohon tua yang rindang di bagian belakang kafe tersebut.
Kamu bisa mengunjungi Rumah Sintas di Jalan Jambu Nomor 4 Kelurahan 30 Ilir Palembang Sumsel. Rumah Sintas bisa dikunjungi dari pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kopi Lawas
Tempatnya memang terlihat lawas, tapi menu minumannya disajikan dengan kekinian. Kedai Kopi Lawas menjadi tempat berkumpulnya para pelaku seni di berbagai bidang.
Kedai yang berlokasi di Jalan Dwikora 1 Nomor 1908 Kecamatan Ilir Timur I Palembang ini, kerap menggelar berbagai acara musik dan diskusi, dengan menggandeng para musisi dan penggiat literasi maupun pergerakan.
Namun di hari-hari biasanya, para pengunjung bisa menikmati sore hari dengan menyeruput kopi hangat, sembari membaca buku novel yang ditata rapi di rak pajangan.
Advertisement
Panche Hub
Bagi para pelaku musik indie atau seniman muda, kedai Panche Hub menjadi lokasi yang tak asing lagi sebagai tempat berkumpul dan berbagi pengalaman.
Kedai yang beralamat di Jalan Rambutan No.20 Kelurahan 30 Ilir Kecamatan Ilir Barat II Palembang ini, diwarnai lukisan-lukisan asli para seniman muda Palembang.
Selain itu, Panche Hub memamerkan koleksi barang antik yang langka, yang menghipnotis pengunjung untuk kembali ke masa lalu. Tak lupa juga, kedai ini memiliki banyak buku yang bisa bisa dibaca di ruang perpustakaan atau di bawah rindangnya pohon-pohon yang tumbuh di teras kedai.
Dialek.co
Seperti bersantai di teras rumah sendiri, seperti itulah suasana yang akan ditemui ketika berkunjung ke kedai koi Dialek.co. Kedai yang berada di Jalan NK Dahlan Nomor 61 Palembang ini, menawarkan suasana rumah yang asri dan membawa kerinduan akan keluarga.
Kedai kopi ini menawarkan kopi khas Semende hasil olahan Pak Yusuf, dengan aroma dan rasa khas ala Sumsel. Tak ayal, para pecinta kopi sering menghabiskan harinya bercengkrama di kedai yang berdekatan dengan Kambang Iwak Park (KIP).
Di waktu senggang, pengunjung juga bisa membaca koleksi buku-buku yang dipajang di Dialek.co, ditemani cemilan khas di sana.
Advertisement
Espresauce.id
Lokasinya terbilang Aesthetic, membuat Espresauce.id menjadikan opsi kedai kopi favorit untuk dikunjungi. Lantunan musik indie yang diputar, sembari membaca buku novel yang disajikan, sangat pas rasanya dinikmati hingga menunggu sore hari.
Kedai kopi yang berlokasi di Jalan Suka Senang, Kelurahan Sukabangun Kecamatan Sukarami Palembang ini, bisa menjadi referensi tempat tongkrongan, yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Pelayanan di kedai kopi ini juga sangat ramah. Baristanya akan mengajak kamu bercerita tentang berbagai jenis kopi-kopi, yang disajikan dengan rasa yang khas.
Pojok Tembesu
Pojok Tembesu Kombinasi pemandangan alam hijau dan nikmatnya kopi hangat. Itulah yang akan dirasakan ketika berkunjung ke kedai kopi Pojok Tembesu.
Suara kicauan burung, menemani ketenangan sembari menikmati kopi di kedai kopi yang berlokasi di Jalan Kol. H. Burlian Kilometer 6,5 Palembang, atau tepatnya berada di komplek kantor Dinas Kehutanan (Dishut) Sumsel.
Kedai Kopi ini sangat cocok untuk menghabiskan waktu, membaca buku dengan ketenangan alam dan sajian menu yang menggugah selera. Apalagi sore hari, ketika matahari perlahan mulai terbenam, melahirkan cahaya alam yang indah.
Penulis : Muhammad Arnold Habibullah Waworuntu
Mahasiswa Universitas Bina Darma (UBD) Palembang Sumsel
Advertisement