Sukses

Solar Subsidi 'Menghilang' Lagi di Pekanbaru, Apa Penyebabnya?

Kelangkaan solar bersubsidi terjadi lagi di Riau, khususnya di Pekanbaru. Dalam beberapa hari terakhir terjadi antrean panjang di sejumlah SPBU.

Liputan6.com, Pekanbaru - Kelangkaan solar subsidi terjadi lagi di Riau, khususnya di Pekanbaru. Dalam beberapa hari terakhir terjadi antrean panjang di sejumlah SPBU di ibu kota Provinsi Riau.

Tak jarang, antrean mobil sampai memakan badan kiri jalan. Akibatnya, terjadi kemacetan karena kendaraan lainnya kesulitan untuk memacu agar tidak terjadi tabrakan.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Komisaris Besar Ferry Irawan menyebut sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait kelangkaan solar bersubsidi ini.

"Faktornya banyak, prinsipnya kita kawal," kata Ferry, Senin siang, 15 Agustus 2022.

Polda Riau juga terus berkoordinasi dengan Pertamina terkait penyaluran atau distribusi solar subsidi agar tepat sasaran. Hal ini juga sudah diperintahkan Kapolda Riau untuk semua jajaran di Bumi Lancang Kuning.

"Kelangkaan bisa terjadi karena pendistribusian, tapi soal pendistribusian ini sebaiknya ditanyakan ke Pertamina," ucap Ferry.

Selama mengawasi, Polda Riau menemukan sejumlah pelanggaran di SPBU. Di antaranya banyak masyarakat yang membeli pakai jeriken hingga mengisi kendaraan yang tangkinya sudah dimodifikasi.

"Kami proses, angkut kasusnya, berapa jumlahnya nanti diberikan datanya," jelas Ferry.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Penyelewengan Perusahaan

Pelanggaran ini terjadi di Pekanbaru dan sejumlah daerah lainnya di Riau. Polda Riau sudah menindak agar menimbulkan efek jera bagi pelaku.

Di sisi lain, sejumlah pihak menyebut kelangkaan karena adanya penjualan solar bersubsidi ke perusahaan industri karena harganya lebih murah dibanding solar industri. Polda Riau juga sudah mendengar hal ini.

"Kita mendengar itu tapi sampai saat ini baru ditemukan masyarakat membeli pakai jeriken atau kendaraan tanki modifikasi," tegas Ferry.

Ferry menghimbau perusahaan ataupun masyarakat menggunakan bahan bakar minyak sesuai aturan.

 

Simak video pilihan berikut ini: