Sukses

Upaya Keluarga Merangkai Sejarah Pahlawan Nasional Sam Ratulangi di Kampus Unsrat

Dokumen-dokumen sejak zaman Belanda itu diserahkan oleh Shirra Marina Sutan Assin, salah seorang cucu Sam Ratulangi kepada Rektor Unsrat Manado Ellen Joan Kumaat.

Liputan6.com, Manado - Sehari menjelang peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI, sejumlah dokumen Pahlawan Nasional GSSJ Ratulangi atau Sam Ratulangi diserahkan ke kampus Universitas Sam Ratulangi atau Unsrat Manado.

Dokumen-dokumen sejak zaman Belanda itu diserahkan oleh Shirra Marina Sutan Assin, salah seorang cucu Sam Ratulangi kepada Rektor Unsrat Manado Ellen Joan Kumaat, Selasa (16/8/2022).

"Kami sangat berbahagia dan berterima kasih kepada keluarga Sam Ratulangi atas pemberian dokumen itu untuk terus menambah isi Wale Ratulangi di kampus ini," ujar Ellen.

Ellen mengatakan, dengan penyerahan sejumlah dokumen Sam Ratulangi oleh pihak keluarga akan semakin menambah referensi bagi generasi saat ini untuk lebih mengenal sosok Sam Ratulangi.

"Kepada keluarga, kami sampaikan bahwa Universitas Sam Ratulangi terus berupaya menjaga nama besar Sam Ratulangi dengan terus meningkatkan karya akademik, seni dan budaya," ujar Ellen.

Cucu Sam Ratulangi yakni Shirra Marina Sutan Assin mengatakan, pihak keluarga bangga dan berterima kasih kepada Rektor Unsrat yang peduli dan terus memelihara nama besar Sam Ratulangi.

"Kami keluarga ingin terus berkontribusi untuk mengisi sarana Wale Ratulangi yang indah ini dengan peninggalan langsung Opa Sam Ratulangi," ujarnya.

Sejumlah dokumen yang diserahkan ke kampus Unsrat Manado adalah catatan Dr Emelia Augustina Ratulangi Pangalila, 100 tahun, di Belanda, catatan Dr Everdina Matulada, 89 tahun, di Jakarta.

Ada juga copy artikel Majalah Mimbar Indonesia, 18 desember 1948, dan copy Artikel Majalah Merdeka Indrpenden, 9 Juli 1949.

 

Simak juga video pilihan berikut: 

Â