Liputan6.com, Lebak - Hasil kebun Suku Baduy Luar berupa jahe merah digunakan sebagai bahan baku obat herbal disebuah perusahaan farmasi. Setidaknya, ada 16 warga Baduy Luar dengan luas lahan 1,5 hektare menanam jahe merah yang dikenal dengan berbagai macam manfaatnya.
Mereka mulai bekerjasama menjual hasil kebun berupa jahe merah ke perusahaan farmasi, sejak tahun 2020 silam.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau untuk orang Baduy ada 16 orang, kalau luas lahan sekitar 1,5 hektare. Mulainya dari tahun 2020, kita menuju panen kedua kalinya," kata Rahmat, perwakilan petani, ditemui di Desa Hariang, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (16/8/2022).
Mereka bersyukur hasil tanamannya di beli oleh Kalbe Farma, karena sebelumnya para petani jahe merah kesulitan menjual hasil ladangnya. Bahkan, para petani mengaku mendapatkan pendampingan bercocok tanam untuk menghasilkan jahe merah berkualitas baik.
"Sebelum gabung kita enggak menentu (menjualnya), karena enggak ada pasar yang pasti. Kalau sekarang pasarnya udah pasti, karena udah di tampung," terangnya.
Jahe merah dari petani Baduy diproduksi menjadi berbagai macam obat, seperti Beji jahe merah, Bejo susu jahe merah, hingga Komix herbal.
Masa panen tahun pertama di tahun 2021, petani dilingkup Suku Baduy Luar menghasilkan 16 ton jahe merah. Di tahun 2022 ini, ditargetkan bisa mencapai 30 ton.
"Tahun ini diperkirakan, 2022 ini bisa lebih, 30 ton lebih dari tahun kemaren. Luas total pertanian 2,6 hektare untuk daerah Hariang sama Baduy aja, total 41 petani. (Kerjasama) sudah mulai dari 2020, pandemi awal, sekitar Juni," ujar Head of Sourcing & Comdev Bina PT Bintang Toedjoe, Daru Wibowo, di lokasi yang sama, Selasa (16/8/2022).
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kabupaten Lebak Hasilkan 1,4 Ton Jahe Merah
Produksi pertanian jahe merah di Kabupaten Lebak, Banten, mencapai 1,4 ton di tahun 2021. Hasil melonjak seiring permintaan pangsa pasar semenjak pandemi covid-19.
Pada tahun 2018, hasil produksinya hanya 217 ribu kilogram saja. Kemudian di tahun 2019 menjadi 612 ribu kilogram. Selanjutnya tahun 2020 menjadi 619 ribu kilogram. Terbaru, semester satu tahun 2022 sudah mencapai 720 ribu kilogram.
Pemkab Lebak berharap Kalbe Farma memperluas kerjasamanya dengan petani, sehingga lebih banyak masyarakat terbantu perekonomiannya.
"Supaya terkoordinir, supaya petani bisa berusaha terus, enggak musiman, bisa terus menerus menanam. Kami harap Bintang Toedjoe dan Kalbe Farma ini bisa membeli produk jahe merah dari petani Lebak," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat Yuniar, dilokasi yang sama, Selasa (16/08/2022).
Advertisement