Sukses

Upacara HUT ke-77 RI di PLBN Badau, Ini Amanat Mantan Kapolri

Pemulihan kondisi ekonomi masyarakat perbatasan yang terdampak pasca-pandemi Covid-19 juga tetap perlu menjadi prioritas.

Liputan6.com, Kapuas Hulu969666 - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Eko Prasetyanto memimpin Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar) pada Rabu, 17 Agustus 2022. Mengenakan pakaian adat suku Dayak Kalbar, Eko membacakan amanat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian.

Dalam amanat yang dibacakan, Mendagri menyampaikan terima kasih kepada seluruh instansi dan jajaran pemerintah daerah, termasuk masyarakat, yang telah melaksanakan tugas di seluruh wilayah perbatasan negara hingga pulau-pulau kecil terluar dan terpencil. Terima kasih itu disampaikannya atas dedikasi waktu, tenaga, dan pikiran dalam menjaga serta membangun wilayah perbatasan.

Mendagri mengajak seluruh pihak agar memaknai HUT ke-77 Kemerdekaan RI sebagai momentum untuk menggelorakan semangat dan harapan. Hal ini sebagaimana tema yang diusung dalam HUT kemerdekaan tahun ini, yaitu “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”. Semangat ini perlu digelorakan terutama pasca-pandemi Covid-19.

Di sisi lain, tambah Mendagri, pemulihan kondisi ekonomi masyarakat perbatasan yang terdampak pasca-pandemi Covid-19 juga tetap perlu menjadi prioritas. Langkah ini agar sistem logistik nasional untuk suplai kebutuhan hidup masyarakat perbatasan dapat berjalan lebih efektif.

"Melalui momentum peringatan Hari Kemerdekaan ke-77 RI i5pemulihan kondisi ekonomi masyarakat perbatasan yang terdampak pasca-pandemi Covid-19 juga tetap perlu menjadi prioritas.//ni, kita perlu memberdayakan potensi dan menggunakan produk dalam negeri, tingkatkan peran Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perputaran kawasan perbatasan," jelasnya.

Adapun salah satu gagasan inovatif yang telah terealisasi dalam percepatan perubahan kondisi daerah perbatasan adalah melalui kehadiran Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Presiden, kata Mendagri, berharap pembangunan PLBN tak hanya sebatas fisik yang sekadar melayani administrasi lintas batas. Namun, keberadaan PLBN harus menjadi kekuatan bagi pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

"PLBN tidak hanya semata-mata mengubah kondisi penampakan fisik kawasan yang sebelumnya dinilai tidak layak, namun secara spirit kebangsaan, PLBN menjadi awal mula tumbuhnya rasa kebanggaan dan harga diri bangsa kita terhadap negara tetangga," ujar Mendagri.

Mendagri menekankan, gagasan yang paling mendasar setelah terbangunnya PLBN adalah bagaimana membuat fasilitas tersebut dapat tumbuh sebagai kawasan pusat ekonomi baru di perbatasan negara. Oleh karena itu, perlunya terus membangun upaya sinergis bersama kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota perbatasan, dan seluruh unsur masyarakat dalam memperkuat ekonomi serta menyejahterakan masyarakat kawasan perbatasan negara.

Tak hanya itu, Mendagri juga memberi empat catatan yang perlu diperhatikan semua pihak. Pertama, perlunya memberdayakan potensi dan menggunakan produk dalam negeri. Selain itu, meningkatkan peran UKM dalam perputaran roda ekonomi kawasan perbatasan. Kedua, pupuk rasa bangga bagi setiap warga negara Indonesia bahwa mampu berdiri sama tinggi atau lebih maju dalam beraktivitas dengan masyarakat negara tetangga.

Kemudian, ketiga, perlunya menjaga keutuhan wilayah, kedaulatan negara, sekaligus menciptakan kegiatan-kegiatan produktif yang dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Keempat, perlunya menjaga persatuan dan kesatuan serta melestarikan lingkungan di antara masyarakat dan aparatur pemerintahan yang ditugaskan di perbatasan.