Liputan6.com, Yogyakarta - Belakangan sedang ramai tentang kontroversi lagu dangdut berjudul 'Joko Tingkir Ngombe Dawet’. Lagu yang saat ini sedang hits itu menuai protes sejumlah pihak karena dinilai memarodikan ulama dan tokoh pendiri kerajaan Islam Pajang.
Siapa sebenarnya Joko Tingkir? Joko Tingkir bukan sekadar nama dalam legenda.
Joko Tingkir adalah nama muda dari Sultan Hadiwijaya/Adiwijaya. Saat lahir, ia diberi nama Mas Karebet karena ketika dilahirkan, sang ayah Ki Kebo Kenanga dari Pengging, Ki Ageng Pengging, sedang menggelar pertunjukan wayang beber dan Ki Ageng Tingkir merupakan dalang dalam pertunjukan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Suara wayang yang 'kemebret' tertiup angin, membuat bayi yang baru lahir itu diberi nama "Mas Karebet". Namun, sepulang dari mendalang, Ki Ageng Tingkir jatuh sakit dan meninggal dunia.
Sepuluh tahun kemudian, Ki Ageng Pengging dihukum mati karena dituduh memberontak terhadap Kerajaan Demak dan pelaksana hukuman tersebut adalah Sunan Kudus. Tak lama kemudian, Nyai Ageng Pengging pun meninggal karena sakit.
Akhirnya, Mas Karebet diambil sebagai anak angkat janda Ki Ageng Tingkir, Nyai Ageng Tingkir. Sejak saat itu, masa remajanya lebih dikenal dengan nama Jaka Tingkir.
Mas Karebet gemar bertapa serta berlatih bela diri dan kesaktian, sehingga tumbuh menjadi pemuda yang tangguh. Guru pertamanya adalah Sunan Kalijaga.
Selanjutnya, ia juga berguru pada Ki Ageng Sela. Ia juga dipersaudarakan dengan ketiga cucu Ki Ageng Sela, yaitu Ki Juru Martani, Ki Ageng Pemanahan, dan Ki Panjawi.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Diusir dari Demak
Namun, perjalanannya tak selalu mulus. Ia sempat diusir dari Demak karena membunuh seorang calon prajurit karena ketidaksengajaan.
Ia bermaksud menguji calon prajurit yang memiliki ilmu kebal, tapi Jaka Tingkir tidak sengaja justru membunuhnya. Tusuk konde yang dilempar menancap tepat di jantung calon prajurit itu.
Ia lantas kembali ke desanya. Ia bertapa dan berguru kepada Kiai Ageng Butuh, Ki Ageng Ngerang, dan Kiai Buyut dari Banyubiru.
Selanjutnya, ia pun menyusun strategi agar dapat kembali ke Demak. Joko Tingkir berencana untuk membuat seekor kerbau mengamuk di pesanggrahan milik Sultan Trenggono.
Ketika kerbau tersebut mengobrak-abrik tempat tersebut, Jaka Tingkir muncul sebagai pahlawan yang menghentikan amukan kerbau tersebut. Jaka Tingkir akhirnya mampu menyita perhatian Sultan Trenggono.
Perjalanan panjang Jaka Tingkir pun membawanya diangkat sebagai Adipati Pajang bergelar Adipati Adiwijaya. Ia juga menikahi Ratu Mas Cempaka, putri Sultan Trenggana.
Kerajaan Pajang terletak di Kelurahan Pajang, Surakarta, Jawa Tengah. Jaka Tingkir merupakan tokoh pendiri Kerajaan Islam Pajang abad XV.
Â
Â
Penulis: Resla Aknaita Chak
Advertisement