Sukses

Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Cimol, Cilok, dan Pentol

Ketiga jajanan ini sama-sama memiliki bentuk yang bulat dan kecil. Apa saja perbedaannya?

Liputan6.com, Yogyakarta - Setiap kali ke pasar malam atau acara karnaval lainnya, kamu pasti akan menemukam penjual cimol, cilok, maupun pentol. Tak hanya saat acara tertentu, penjual jajanan ini juga bisa dengan mudah ditemui di manapun.

Ketiga jajanan ini sama-sama memiliki bentuk yang bulat dan kecil. Apa saja perbedaannya?

1. Daerah asal

Cimol dan cilok sama-sama berasal dari Jawa Barat. Cimol merupakan singkatan bahasa sunda, aci digemol yang berarti tepung kanji yang dibuat bulat-bulat.

Sementara itu, cilok juga merupakan singkatan bahasa sunda aci dicolok yang berarti aci yang dimakan dengan cara dicolok. Berbeda dari dua jajanan tersebut, pentol berasal dari Surabaya, Jawa Timur.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Bahan Dasar

2. Bahan pembuat dan cara memasak

Cimol dan cilok sama-sama terbuat dari tepung kanji dan beberapa bumbu dasar. Perbedaannya terletak pada cara memasak.

Setelah dibentuk bulat-bulat, cimol kemudian digoreng hingga bagian luarnya kering. Sementara itu, cilok diolah dengan cara direbus atau dikukus.

Cilok juga sering diberi isian di tengahnya, seperti telur, daging cincang, atau abon. Selanjutnya pentol juga dibuat dari tepung kanji.

Hanya saja, untuk membuat pentol, tepung kanji dicampur dengan sedikit daging sapi. Adonan kemudian dibulatkan menggunakan sendok, lalu direbus hingga mengapung seperti bakso.

3. Tekstur

Cimol memiliki tekstur yang kering dan garing di bagian luarnya, sedangkan bagian dalam sangat kenyal ketika dikunyah. Oleh karena itu, menyantap cimol lebih enak selagi hangat agar tetap kenyal dan tidak alot.

Cilok dan pentol sama-sama memiliki tekstur yang kenyal. Namun, cilok memiliki permukaan yang lebih licin daripada pentol.

Pentol memiliki permukaan yang lebih kasar, seperti bakso daging, Hal itu karena terdapat campuran daging sapi dalam adonan pentol.

4. Penyajian

Cimol yang telah digoreng biasanya diberi tambahan bubuk bumbu berbagai rasa, seperti bubuk cabe gurih, bubuk rasa keju, dan bubuk rasa barbeque.

Sesuai namanya, cilok disantap dengan cara dicolok dengan tusuk sate atau lidi. Kemudian cilok diberi saus sambal atau saus kacang, kecap, dan penyedap.

Sedangkan pentol, biasanya disajikan dengan tambahan saus sambal dan kecap. Menyantap pentol juga bisa dengan kuah maupun tanpa kuah.

(Resla Aknaita Chak)