Sukses

Terbuat dari Bambu, Ini Sebutan 11 Perkakas Dapur dalam Bahasa Jawa

Ini ragam perkakas dapur berbahasa Jawa yang terbuat dari bambu.

Liputan6.com, Yogyakarta - Di tengah zaman yang serba modern ini, ternyata masih ada dapur tradisional yang menyimpan peralatan dapur zaman dulu. Umumnya, peralatan dapur zaman dulu terbuat dari anyaman bambu dan memiliki beragam bentuk dan ukuran yang berbeda.

Seperti peralatan dapur yang kita kenal sekarang, perkakas dapur dari bambu pun memiliki fungsi dan sebutannya masing-masing. Kebanyakan peralatan dapur memiliki sebutan berbahasa Jawa.

Ini dia sebutan ragam perkakas dapur bahasa Jawa yang terbuat dari bambu:

1. Rinjing (besar) dan Tenggok (kecil)

Kalau kamu pernah melihat penjual jamu yang menggendong jamunya dengan wadah yang terbuat dari anyaman bambu, bisa dipastikan itu adalah rinjing atau tenggok.

Selain itu, pedagang nasi pecel juga menggunakan rinjing atau tenggok untuk meletakkan bahan makanannya di wadah bambu yang mirip keranjang tersebut. Keduanya memiliki bentuk yang sama persis, bedanya rinjing memiliki ukuran yang lebih besar dari pada tenggok.

2. Tumbu atau Tompo

Tumbu bisa digunakan sebagai wadah serbaguna, mulai dari gabah, beras, jagung yang telah dipipil, hingga kacang-kacangan. Tumbu memiliki bentuk yang sejajar dari atas hingga bawah.

3. Kalo

Kalo memiliki bentuk setengah bola. Umumnya, kalo digunakan untuk meniriskan bahan masakan, seperti beras, kentang yang sudah diiris-iris, serta mi yang telah direbus.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 3 halaman

Irek

4. Irek

Irek memiliki bentuk yang hampir mirip dengan kalo, tetapi memiliki jaring-jaring yang lebih renggang. Irek umumnya digunakan untuk menyaring air kelapa atau santan.

5. Besek

Besek biasanya digunakan untuk wadah nasi kenduri atau syukuran. Namun, tren hari ini, besek kerap digunakan sebagai kemasan oleh-oleh khas Nusantara dan wadah suvenir pernikahan.

Tak hanya itu, banyak juga pedagang online yang menjadikan besek sebagai kotak kemasan untuk menggantikan plastik atau kardus. Bukan hanya pedagang makanan, melainkan juga pedagang pakaian dan sebagainya.

6. Tambir

Tambir digunakan masyarakat untuk alas menjemur bahan makanan seperti jagung, ketela, kerupuk, emping, bawang merah, bawang putih, macam biji-bijian, dan lain sebagainya. Tak hanya bahan makanan, tambir juga biasa digunakan untuk menjemur kerupuk dan nasi basi.

Tambir juga bisa digunakan untuk wadah seserahan, seperti buah-buahan, jajanan pasar, dan lain sebagainya. Menggunakan tambir sebagai wadah seserahan akan memberikan kesan tradisional atau vintage yang kental.

7. Tampah

Tampah adalah sejenis penampang bulat dan lebar yang terbuat dari bambu. Tampah memiliki bentuk yang hampir mirip dengan tambir, bedanya bagian bawah tampah datar sedangkan tambir memiliki bagian bawah yang cekung.

Tampah biasanya digunakan untuk membersihkan beras dari kotoran-kotoran yang bisa diterbangkan, seperti sisa-sisa kulit padi. Namun, jika ada batuan di antara beras-beras tersebut, maka harus dibersihkan secara manual.

8. Kukusan

Kukusan memiliki bentuk kerucut dengan ukiran juga beragam. Alat ini biasanya digunakan untuk menanak nasi dan tiwul.

Kukusan juga banyak digunakan penjual jajanan tradisional. Bentuknya yang kerucut juga memungkinkan kukusan digunakan untuk mencetak tumpeng.

 

3 dari 3 halaman

Wakul

9. Wakul atau Bodag

Wakul memiliki bentuk seperti tenggok, namun memiliki penyangga segi empat dari bambu. Bodag biasanya digunakan untuk wadah nasi dalam acara hajatan, tetapi kini kamu juga bisa menemukannya restoran-restoran masakan Jawa.

10. Ilir

Ilir adalah kipas yang terbuat dari bambu yang dianyam. Umumnya, ilir banyak digunakan oleh para pedagang satai dan jagung bakar.

Angin yang dihasilkan dari ilir sangat kencang, jadi sangat cocok digunakan oleh pedagang sate dan jagung bakar. Kamu juga bisa menggunakan ilir untuk mendinginkan dan mengurangi asap pada nasi yang baru matang.

11. Obrok

Obrok adalah alat bawa barang yang biasanya diletakkan di jok belakang sepeda ontel atau sepeda motor. Obrok digunakan untuk membawa hasil bumi ke pasar.

Selain itu, saat ini obrok juga banyak dipakai pedagang keliling untuk membawa dagangannya.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak