Liputan6.com, Bandung - Menjadi anak rantau adalah keniscayaan. Baik merantau karena harus menimba pendidikan di tempat yang jauh dari rumah orang tua atau bekerja ke kota yang lebih jauh karena lebih banyak kesempatannya.
Baca Juga
Advertisement
Merantau bukan lagi hal aneh bagi para mahasiswa dan karyawan karena hal ini adalah sesuatu yang sering terjadi di setiap fase manusia. Tentu, manusia yang memiliki kesempatan atau bahasa kerennya privilege agar bisa meraih sesuatu di nun jauh di sana.
Kota-kota besar seringkali menjadi sasaran empuk bagi para perantau. Pasalnya, kota besar tentu memiliki corong bisnis yang menggurita, pusat pemerintahan, dan biasanya pendidikan yang lebih bagus dari lembaga pendidikan lainnya di daerah.
Akhirnya, musim perantauan terjadi saat masuk tahun baru. Entah mereka yang baru menjadi mahasiswa atau mereka yang mendapatkan kerja barunya.Â
Lantas, bisnis kos-kosan menjadi andalan bagi setiap warga lokal. Tak heran, hingga gang sempit pun menjadi pusat kos-kosan murah, apalagi untuk karyawan anyar bergaji upah minimum regional. Salah satu hal yang sering dialami oleh mereka yang merantau adalah kesepian.
Kesepian di kotak 3x4 meter atau kesepian di rumah kontrakan kantor ya sama saja. Lantas, banyak yang merasa tidak betah karena adaptasi kurang lancar, apalagi jika kultur sudah berbeda.
Belum lagi kesepian di akhir pekan, tidak bisa pulang, karena tiket mahal yang sayang untuk dihabiskan. Lebih baik ditabung atau untuk makan sehari-hari saja.Â
Tak jarang, mereka yang kesepian apalagi sendiri dihantam sepi menangis tersedu sedan. Apalagi jika ada masalah yang bertubi-tubi.
Lantas, bagaimana cara mengatasi kesepian ini bagi warga perantauan?
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Selanjutnya
Menyusun Agenda Akhir Pekan
Kesepian terjadi jika tidak ada kegiatan. Kebingungan ingin melakukan hal apa di hari tersebut, terlebih jika akhir pekan. Akhirnya, kita merasa kesepian dan tidak betah.
Sendiri dan sepi sehingga tidak ingin lagi merantau seperti ini. Hal ini sering terjadi apalagi bagi mereka yang baru saja merantau untuk pertama kalinya.
Solusinya, coba susun agenda apa yang akan dilakukan akhir pekan. Misalnya, berencana memasak makanan, mencuci baju, beberes kamar, atau mencoba transportasi umum dan jalan-jalan ke taman kota.
Video Call KerabatÂ
Kesepian terjadi ketika tidak ada orang yang dapat diajak mengobrol. Apalagi berjauh-jauhan dengan keluarga, teman sebelah kosan yang belum kita kenal, teman kerja yang memang berjauhan.
Kesepian memburuk apabila teman-teman terdekat kita sudah berkeluarga sehingga prioritas mereka tentu untuk anak-anak dan pasangannya. Maka, hal ini dapat diatasi dengan video call mereka.
Lakukan video call kepada keluarga, kerabat, sepupu, tanyakan kabar kepada teman yang sudah lama tidak menyapa, dan lain-lain. Dengan video call, setidaknya kita tidak merasa sendiri sehingga tangki sosial kita akan terisi.
Advertisement
Berikutnya
OlahragaÂ
Akhir pekan adalah waktu yang pas untuk berolahraga. Kamu bisa berjalan kaki ke tempat-tempat yang biasanya menjadi titik untuk olahraga. Misalnya ke Monas atau GBK untuk warga Ibukota, ke Tegalega atau Gasibu untuk warga Bandung, atau ke Lapang Taman Sempur untuk mereka yang merantau di Bogor.
Jalan-Jalan
Sisihkan budget untuk jalan-jalan mengenal kota. Misalnya pergi ke museum, kafe, tempat-tempat bersejarah, mal, dan tempat wisata di kotamu.
Semakin mengenal kota perantauan, semakin kita akan merasa memiliki kota tersebut. Karena langkah kecil keluar dari zona tidak nyaman akan membentuk mental kita sebagai perantau tangguh.
Penulis: Fathia Uqimul Haq