Sukses

Ledakan Saat Upacara Ngaben Massal di Bali, 9 Orang Luka Bakar Parah

Kepolisian Sektor Blahbatu berkoordinasi dengan pemadam kebakaran Gianyar dalam menangani ledakan saat upacara ngaben massal di Desa Adat Selat Belega, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali

Liputan6.com, Gianyar - Kepolisian Sektor Blahbatu berkoordinasi dengan pemadam kebakaran Gianyar menangani ledakan saat upacara ngaben massal di Desa Adat Selat Belega, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali, Jumat (19/8) petang pukul 19.30 Wita yang telah mencederai sembilan warga.

"Pemadam kebakaran Gianyar telah mengirim tiga unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi dan PMI juga mengirimkan satu ambulan untuk mengangkut korban ledakan ke RS Sanjiwani Gianyar untuk mendapatkan perawatan," kata Kapolsek Blahbatu Kompol I Made Tama, di Gianyar, Sabtu, dikutip Antara.

Awalnya ngaben massal berjalan lancar mulai Jumat siang hingga petang. Sekitar jam 19.30 Wita, saat pembakaran puncak (terakhir) tiba-tiba ada ledakan dari kompor di saat masyarakat sedang berkumpul.

Ada sembilan warga yang mengalami luka bakar parah, salah satunya anak berumur 11 tahun. Kini sedang dirawat di RS Sanjiwani dan yang parah sekali dilarikan ke RS Sanglah, Denpasar.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Biodata Korban

Walaupun ada ledakan dan kebakaran, masyarakat tidak terluka melanjutkan upacara ngaben massal hingga selesai.

Adapun sembilan korban yang terdata di antaranya I Ketut Muliana dengan kedua jari tangan melepuh, Ketut Adi Wiranata tukang kompor dengan sekujur tubuhnya melepuh dan luka pada kedua tangan, I Gusti Nyoman Gede mengalami luka di bagian siku tangan kiri luka, I Kadek Dwi Putra Jaya tukang kompor mengalami luka melepuh sekujur tubuh.

I Gusti Ngurah Pradita bocah mengalami luka melepuh pada bagian tubuh, Bagus Oscar tukang kompor mengalami luka melepuh sekujur tubuh, I Gusti Made Budiarta mengalami luka melepuh pada sekujur tubuh, I Kadek Gian Pramana Putra mengalami luka bakar sekujur tubuh, dan Gusti Ketut Wiriantara mengalami luka bakar ringan.

Polsek Blahbatu pun sudah memintai keterangan, salah satunya pemilik kompor pembakaran ngaben. Keterangan dari I Made Suarta pemilik kompor jenazah bahwa kompor pembakaran jenazah digunakan sebanyak tujuh unit dengan menggunakan lima tabung minyak dan satu unit kompresor dengan menggunakan bahan bakar solar dan kompresor menggunakan bahan bakar pertalite, kata Kompol Tama.