Sukses

Cacar Monyet: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Pencegahannya

Cacar monyet adalah penyakit langka yang terjadi karena adanya virus monkeypox.

Liputan6.com, Bandung - Cacar monyet atau monkeypox akhir-akhir ini cukup membuat seluruh dunia resah, tak terkecuali Indonesia. Diketahui sejak Jumat 19 Agustus 2022, kasus pertama monkeypox di Indonesia terdeteksi pada pria 27 tahun asal DKI Jakarta.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah resmi menetapkan cacar monyet ini sebagai wabah dunia yang disebabkan oleh jenis virus dari Afrika Barat yang tidak begitu parah.

Dilansir dari laman resmi WHO, cacar monyet adalah penyakit langka yang terjadi karena adanya virus monkeypox yaitu penyakit yang menyebabkan adanya ruam serta gejala seperti flu. Terdapat dua jenis virus monkeypox yang diketahui yaitu yang pertama berasal dari Afrika Tengah dan Afrika Barat.

Cacar monyet sendiri mempunyai kesamaan degan virus yang menyebabkan cacar dan termasuk ke dalam anggota keluarga yang bernama orthopoxvirus.

Cacar ini pertama kali ditemukan pada 1958 di mana pada saat itu ada dua wabah penyakit mirip cacar terjadi pada kelompok monyet yang digunakan untuk penelitian, dan penyakit ini pun lalu menyebar melalui kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Ciri-ciri dan Gejala Cacar Monyet

Adapun beberapa ciri dan gejala dari cacar monyet yang harus kita perhatikan yaitu terdapat beberapa gejala tertentu baik setelah beberapa hari ataupun beberapa minggu. Gejalanya dapat seperti flu, demam, menggigil, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan, hingga pembengkakan kelenjar getah bening.

Kemudian ada beberapa ciri seperti setelah beberapa hari bisa memunculkan ruam yang berawal dari benjolan merah datar yang dapat terasa nyeri dan benjolan tersebut dapat berisi nanah yang menjadi lepuh kemudian berkerak dan rontok dan luka juga dapat muncul di mulut, atau area sensitif seperti vagina ataupun anus.

Proses dari gejala cacar monyet ini dapat berlangsung sekitar 2 sampai 4 minggu. Namun, gejala yang terjadi pada setiap orang bisa jadi tidak sama karena banyak kasus yang tidak mengikuti pola dari gejala yang biasa.

Jadi, meskipun tidak menunjukkan banyak gejala infeksi, tetapi masih ada kemungkinan untuk menyebarkan virus tersebut ke orang lain melalui kontak dekat yang berkepanjangan.

3 dari 4 halaman

Penyebab Cacar Monyet

Adapun beberapa penyebab yang terjadi seperti berikut:

1. Penyebaran dari hewan

Cacar monyet bisa menyebar dari hewan. Hal tersebut terjadi jika kita bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi. Penularan dari hewan bisa terjadi melalui kulit yang rusak misalnya dari gigitan ataupun cakaran hewan, melalui kontak langsung dengan darah hewan, hingga cairan tubuh atau luka dari cacarnya.

2. Penyebaran dari orang ke orang

Penyebaran di antara manusia dapat terjadi juga meskipun kurang umum. Namun dapat terjadi jika kita bersentuhan dengan luka, keropeng, hingga cairan dari mulut orang yang terinfeksi. Tidak hanya itu, jika kita berpelukan, berciuman hingga berhubungan seks juga ada kemungkinan terjadi, meskipun peneliti belum yakin apakah virus tersebut dapat ditularkan melalui air mani atau cairan vagina.

3. Penyebaran dari benda yang terkontaminasi

Adapun penyebaran dapat terjadi jika kita bersentuhan dengan benda-benda atau bahan yang terkontaminasi seperti dari tempat tidur, pakaian, seprai, hingga barang lainnya yang digunakan oleh hewan atau orang yang terinfeksi.

4 dari 4 halaman

Cara Pencegahan Cacar Monyet

Ketika kita sudah mengetahui apa itu cacar monyet, gejala, hingga penyebarannya maka kita dapat melakukan beberapa cara pencegahan seperti berikut.

1. Menggunakan vaksin cacar

Pada saat ini vaksin cacar untuk perlindungan cacar monyet masih terbatas pada uji klinis, tapi jika vaksinnya sudah ada dan meyakinkan ada baiknya kamu untuk mengunakan vaksin cacar tersebut.

2. Hindari kontak dengan hewan yang terinfeksi

Kamu juga dapat menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi seperti hewan yang sakit ataupun mati. Jika kamu melihat hewan liar sebisa mungkin jangan sampai melakukan kontak dengan hewan tersebut.

3. Menghindari kontak dengan benda yang terkontaminasi

Jika ada di antara lingkunganmu yang terinfeksi sebisa mungkin untuk menghindari kontak dengan benda yang sudah terkontaminasi misalnya pakaian, sprai atau tempat tidur dan bahan lain yang sudah terkontaminasi.

4. Masak makanan daging dengan matang dan menyeluruh

Selanjutnya jika kamu makan makanan seperti daging hewan pastikan kamu harus memasaknya dengan matang menyeluruh, hindari untuk memakan daging secara setengah matang.

5. Sering mencuci tangan

Karena monkeypox ini dapat menyebar melalui kontak fisik maka kamu harus rajin mencuci tangan dengan sabun dan air untuk mencegah agar tidak terkena cacar tersebut.

6. Menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi

Sama seperti yang dijelaskan pada poin dua, jika ada orang yang terinfeksi cacar monyet sebisa mungkin kamu untuk menghindari kontak fisik dengan orang tersebut sampai orang itu benar-benar sembuh.

7. Menggunakan APD ketika merawat yang terinfeksi

Jika ada anggota keluarga atau hewan yang terinfeksi dan kamu harus merawatnya pastikan kamu harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) ketika merawatnya hal tersebut untuk mengurangi kontak fisik yang terjadi antara dirimu dan orang terinfeksi.

8. Gunakan masker ketika berada di sekitar orang lain

Hal terakhir yang dapat kamu lakukan adalah menggunakan masker yang menutupi mulut dan hidung terutama ketika kamu berada disekitar orang lain yang tidak kamu kenali, hal tersebut dapat mengurangi kemungkinan terkena cacar monyet.

Penulis: Natasa K