Sukses

Politikus Cirebon Gusar 11 Jam Tak Dapat Pelayanan Dokter Spesialis di RSD Gunungjati Cirebon

Merasa tidak mendapat pelayanan, Cicip memutuskan untuk membawa paksa sang ibunda pulang

Liputan6.com, Cirebon - Cicip Awaludin terpaksa mengungkapkan kekesalannya lewat media sosial setelah upaya meminta hak mendapat pelayanan medis tak direspon pihak Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunungjati Cirebon.

Dalam cuitannya di media sosial Facebook dan Instagram, Cicip bercerita soal ibundanya yang sakit dan harus dibawa ke IGD RSD Gunungjati Cirebon pada Minggu, 21 Agustus 2022 akhir pekan lalu.

Namun, hingga 11 jam berlalu tak mendapat pelayanan medis. Ibunda Cicip Awaludin hanya mendapat pemeriksaan awal dari dokter umum yang jaga di IGD. 

Hingga pulang paksa, tidak ada kepastian dari dokter spesialis, apakah ibundanya menjalani rawat jalan atau rawat inap.

"Masuk pukul 16.00 beberapa waktu kemudian dapat penanganan dari dokter jaga termasuk cek laboratorium hingga PCR. Dokter jaga kemudian menghubungi dokter spesialis untuk memastikan rawat inap atau tidak namun sampai pukul 03.00 WIB tidak ada jawaban dari dokter spesialis. Saya putuskan pulang paksa," ujar Cicip yang juga anggota DPRD Kota Cirebon itu, Selasa (23/8/2022).

Cicip mengaku sempat menghubungi dokter spesialis tersebut, mulai dari telepon hingga mengirim pesan singkat, tetapi upayanya tidak membuahkan hasil. 

Merasa tidak mendapat pelayanan, Cicip memutuskan untuk membawa paksa sang ibunda pulang. Sembari kecewa, kemudian disodorkan surat pernyataan pulang dari pihak rumah sakit.

"Sedangkan di IGD situasi makin ramai pasien. Sampai kapan ibu saya di IGD terus? Direktur dan manajemen RS Gunung Jati harus bertindak terhadap oknum dokter spesialis yang tidak profesional dalam menjalankan tugasnya," pinta politikus muda ini.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Menurut Cicip, dirinya saja yang seorang anggota dewan masih mendapatkan pelayanan seperti itu dari pihak RSUD Gunung Jati.

Sang ibunda menggunakan fasilitas BPJS untuk mendapat pelayanan. Namun, dia tidak mendapatkan obat-obatan secara lengkap.

"Lalu bagaimana dengan warga kurang mampu yang berobat ke RS tersebut? Bisa dibayangkan ada banyak kasus yang terjadi. Harus ada perubahan dan perbaikan, manajemen RS wajib berbenah," lanjut dia.

Sementara itu, Direktur RSD Gunungjati Kota Cirebon Katibi menjelaskan, umumnya hari Sabtu dan Minggu jumlah pasien yang ada di IGD meningkat.

Pelayanan pada hari itu menerapkan sistem jaga on call. Dokter spesialis harus siap dihubungi dokter jaga IGD RSD Gunungjati untuk menangani pasien dan membuat keputusan dirawat atau tidak.

"Hasil penelusuran dan evaluasi kami pihak rumah sakit sudah menghubungi dokter spesialis tersebut namun tidak sampai pasien pulang tidak ada tindakan," ujar Katibi. 

Katibi mengaku sudah menindaklanjuti permasalahan tersebut kepada komite mutu. Kemudian, akan dilakukan evaluasi terhadap pelayanan.

Pihak rumah sakit telah menyampaikan permohonan maaf kepada pasien dan keluarga atas ketidaknyaman tersebut.