Sukses

8 Jenis Bungkus Daun Pisang untuk Makanan Tradisional, Orang Jawa Wajib Tahu

Berikut adalah jenis bungkus daun pisang.

Liputan6.com, Yogyakarta - Banyak makanan tradisional Jawa yang dibungkus dengan daun pisang. Bentuk bungkusannya pun beragam untuk tiap makanan tersebut.

Selain ramah lingkungan, ada kelebihan lain yang didapat dari membungkus makanan dengan daun pisang. Meskipun penggunaannya tidak sepraktis wadah makanan sintetis, membungkus dengan daun pisang akan memberi aroma yang lebih wangi dan bebas bahan kimia.

Ternyata, perbedaan bentuk lipatan daun pisang pada makanan memiliki sebutan masing-masing. Berikut adalah jenis bungkus daun pisang:

1. Pincuk

Pincuk terbentuk dari lipatan segitiga, seperti kerucut, dengan sematan lidi di bagian ujungnya. Model ini biasanya digunakan sebagai wadah aneka nasi dengan lauk kering, seperti pecel, nasi jagung, nasi uduk, nasi gudangan dan sebagainya.

2. Tempelang

Tempelang terbentuk dari lipatan daun pisang yang dilipat bagian kanan dan kirinya, kemudian ujungnya dilipat ke belakang. Biasanya, bagian atasnya terbuka, sehingga nasi dan lauknya tetap terlihat.

Model bungkusan ini tidak perlu dikunci dengan staples (stapler) atau lidi. Pasalnya, kedua ujung lipatannya yang dilipat ke belakang sudah mampu menahan isinya agar tidak tumpah.

Tempelang biasanya digunakan untuk membungkus nasi putih atau nasi berbumbu. Nasi putih yang ada di restoran cepat saji yang dibungkus dengan kertas sebenarnya juga terinspirasi dari jenis bungkusan ini.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 3 halaman

Tum

3. Tum

Model bungkusan ini hanya perlu melipat sisi kanan dan kirinya ke bagian tengah. Selanjutnya, kunci lipatan menggunakan lidi agar isiannya tidak tumpah.

Tum kerap ditemukan sebagai pembungkus pepes, botok, atau garang asem. Saat ini, banyak orang yang mengganti kunci lipatan yang tadinya menggunakan lidi diganti dengan staples (stapler).

4. Samir

Samir merupakan alas makanan berbentuk bundar yang terbuat dari daun pisang. Namun terkadang ada juga yang membiarkan daun pisang sesuai aslinya tanpa membentuk ulang (bundar).

Samir biasanya digunakan di atas piring atau besek sebagai wadah berkat dan songgong. Sederhananya, samir adalah alas makanan dari daun pisang.

5. Pinjung

Pinjung memiliki bentuk menyerupai limas segi empat. Biasanya digunakan untuk membungkus kue tradisional, seperti meniran, mendut, dan nagasari.

 

3 dari 3 halaman

Sumpil

6. Sumpil

Sumpil terbentuk dari lipatan sehelai daun yang dibalutkan membentuk segitiga, kemudian helaian bagian bawah diselipkan ke dalam atau dikunci dengan lidi. Sumpil biasanya digunakan untuk membungkus makanan yang terbuat dari ketan atau singkong parut yang dikukus (lemet).

7. Takir

Takir biasanya digunakan untuk membungkus makanan yang berkuah dan kenyal, seperti bubur, kue lapis, atau makanan yang terbuat dari tepung kemudian dikukus hingga matang. Bentuk takir mirip mangkuk kotak dengan sisi kanan dan kiri dikunci menggunakan lidi atau staples (stapler) agar daun lebih kuat menampung makanan di dalamnya.

8. Sudi

Sudi memiliki bentuk menyerupai mangkuk kecil dengan kerucut di bagian tengahnya. Wadah ini biasanya digunakan untuk jajanan tradisional yang berukuran kecil, seperti klepon, cenil, lapis, dan sebagainya.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak