Sukses

Isi Penuh BBM di Kendaraan, Berbahaya atau Tidak?

Meskipun terlihat sepele, namun masih banyak yang tidak mengindahkan aturan pengisian BBM di SPBU

Liputan6.com, Jakarta - Mengisi BBM sudah menjadi rutinitas para pemilik kendaraan. Namun, meski sudah menjadi rutinitas ada saja yang melakukannya kurang tepat.

Salah satunya melanggar aturan-aturan yang diterapkan oleh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Seperti tidak mematikan mesin mobil saat isi bensin. 

Meskipun terlihat sepele, namun masih banyak yang tidak mengindahkan aturan isi BBM di SPBU dan tidak memahami bahaya apa yang bisa terjadi.

Mulai dari luka ringan hingga luka berat bisa membuat pengemudi alami jika masih saja melakukan 5 kesalahan ini saat mengisi BBM:

Tidak Mematikan Mesin 

Sudah jadi peraturan umum bahwa para pengguna kendaran harus mematikan mesin sebelum melakukan pengisian bahan bakar. Pelarangan ini bukan tanpa sebab. 

Ketika mesin sedang hidup di dalam kendaraan terdapat banyak sekali aliran listrik. Mulai dari aliran listrik dari aki ke coil, lalu aliran listrik yang melewati kabel busi. 

Sehingga sangat berbahaya apabila kondisi mesin menyala dan melakukan pengisian bahan bakar.

Selain itu mengisi BBM dalam keadaan mesin menyala juga berpotensi memicu kebakaran karena bensin sangat mudah menguap. Kawasan di SPBU itu cukup terkepung oleh uap bensin, sehingga sedikit saja ada percikan api kebakaran kemungkinan terjadi.

Merokok

Jangan pernah merokok ataupun menyalakan korek disekitar SPBU. Ini adalah perilaku yang sangat berbahaya, karena risiko pengapian dan api. 

Sedikit saja ada percikan api bukan tidak mungkin menyebabkan kebakaran. Hal ini kembali lagi terjadi karena disekitar area SPBU sudah terkepung oleh uap bensin. 

Belum lagi ceceran bensin yang berada disekitar lantai SPBU dikarenakan pengisian yang terlalu penuh. Bahkan knalpot saja bisa menjadi sumber kebakaran karena juga mengeluarkan uap panas.

 

2 dari 2 halaman

Menggunakan Ponsel

Alasan kamu diberitahu untuk tidak menggunakan ponsel di SPBU adalah bahwa ponsel telah diketahui menyebabkan percikan api yang dapat menyulut uap bensin. 

Meskipun tidak semua orang yakin dengan saran ini, sulit untuk membantah fakta bahwa menggunakan ponsel saat sedang mengisi BBM dapat mengalihkan perhatian. 

Kondisi ini .enyebabkan bahaya lainnya, seperti tidak waspada dengan apa yang terjadi di sekitar kendaraan. 

Mengisi Baterai Ponsel

Mengisi daya baterai dimobil sangat berbahaya sebab penggunaan power outputnya berasal dari pemantik api (lighter). 

Sementara tegangan listrik dari mobil seringnya kurang stabil sebab putaran mesin mobil naik turun. Selain itu listrik juga lebih banyak dialokasikan untuk penerangan mobil, AC serta audio.

Kondisi tersebut sering memicu timbulnya ledakan ponsel yang pada akhirnya merambat kebagian lain mobil yang rawan percikan api atau sumber panas lain.

Terlalu Penuh

Ternyata mengisi bahan bakar telalu penuh juga berbahaya, selain karena tetesannya yang dapat memicu kebakaran mengisi full tank juga berpotensi merusak mobil. 

Kebiasaan mengisi tangki bahan bakar hingga penuh sama bahayanya dengan mengendarai mobil atau motor dalam kondisi tangki bensin kosong. Hal ini disebabkan karen bahan bakar itu butuh udara, agar tidak mengendap. 

Disarankan agar stop melakukan pengisian setelah bunyi "Plop" pertama dari mesin SPBU dan membiarkan tetap ada space antara bensin dan leher tangki.

Tangki bensin membutuhkan ruang agar bensin bisa mengembang. Setiap tangki bensin kendaraan selalu dilengkapi dengan lubang hawa. 

Lubang ini berfungsi untuk mengurangi tekanan yang dihasilkan BBM saat ada di dalam tangki bensin. Bila seluruh ruang tangki dipenuhi dengan bensin.

Gas yang timbul hasil ekspansi BBM akan keluar dari tangki melalui selang, sehingga BBM terbuang percuma. Nah uap gas ini sangat berbahaya bagi kesehatan.Â