Sukses

7 Dongeng Populer dari Jawa Barat yang Bisa Jadi Pengantar Tidur Si Kecil

Ada banyak manfaat dalam menceritakan dongeng khususnya kepada anak sebelum tidur.

Liputan6.com, Bandung - Dongeng atau cerita legenda yang berada di masyarakat suku daerah tertentu mempunyai kisah yang menarik dan seru untuk dibaca atau disampaikan kepada anak-anak. Sebab, ceritanya yang unik terkadang mempunyai pesan-pesan mendalam di balik kisah tersebut.

Ada banyak manfaat dalam menceritakan dongeng, khususnya kepada anak sebelum tidur. Karena pada usia kecil dapat mengembangkan komunikasi anak, meningkatkan perhatiannya, kepribadian, dan pengetahuannya, serta banyak manfaat lainnya dalam menceritakan kisah dongeng kepada anak.

Berikut adalah daftar dari cerita dongeng yang populer di Jawa Barat.

2 dari 8 halaman

1. Si Kabayan

Si Kabayan adalah cerita mengenai seorang lelaki di tanah Pasundan bernama Kabayan. Sosoknya dikenal dengan sifat yang pemalas, bodoh, tetapi mempunyai banyak sekali akal untuk mendukung sifat malasnya.

Si Kabayan mempunyai istri bernama Nyi Iteung dan mertua dari istrinya tersebut selalu memarahi Kabayan. Namun, ia selalu saja punya akal kreatif dalam menghadapi mertuanya tersebut.

3 dari 8 halaman

2. Lutung Kasarung

Lutung Kasarung adalah dongeng rakyat yang menceritakan seorang Pangeran Guruminda yang bersedia menjadi seekor lutung untuk mengetahui gadis di dunia yang secantik Ibunya. Saat menjadi lutung di dunia manusia, dia mempunyai kesaktian dan Lutung Kasarung berhasil mengalahkan semua lutung-lutung dalam waktu yang singkat dan ia diangkat menjadi pemipin bangsa lutung.

4 dari 8 halaman

3. Legenda Telaga Warna

Legenda ini menceritakan sebuah kerajaan di Jawa Barat yang bernama Kutatanggeuhan di mana kerajaan ini diperintahkan oleh seorang raja yang adil dan bijaksana. Namun, penduduk kerajaan ini biasa memanggil dirinya sebagai sebutan Prabu Suwartalaya.

Ia dikenal memerintah dengan adil. Namun, sang prabu ternyata mempunyai keresahan yaitu tidak mempunyai seorang anak untuk mewarisi kerajaannya. Hingga suatu ketika, ia memutuskan untuk bertapa di tengah hutan dan memohon petunjuk Yang Maha Kuasa.

5 dari 8 halaman

4. Situ Bagendit

Situ Bagendit merupakan sebuah legenda pada sebuah desa di Garut, di mana hidup seorang janda bernama Nyi Endit, seorang janda yang kaya raya di desa tempat ia tinggal. Sementara, banyak rakyat yang miskin dan meminjam uang kepada Nyi Endit.

Namun, dia meminta imbalan kepada warga yang meminjam yaitu mengembalikan uang dengan bunga yang sangat tinggi. Ketika menagih utang, Nyi Endit kerap membawa pengawal atau tukang pukul.

6 dari 8 halaman

5. Legenda Gunung Tampomas

Legenda Gunung Tampomas menceritakan mengenai Gunung Tampomas yang berada di Kabupaten Sumedang. Gunung ini dulunya bernama Gunung Gede.

Dalam cerita rakyat pada masa kerajaan Sumedang Larang, gunung ini pernah mengeluarkan erupsi dan untuk menghentikan erupsi tersebut Raja Sumedang Larang harus melemparkan keris emas ke dalam kawah Gunung Gede sehingga karena hal tersebutlah gunung ini jadi disebut Gunung Tampomas.

7 dari 8 halaman

6. Nyi Rengganis dan Taman Banjasari

Kisah ini menceritakan sebuah kehidupan dari Putri Rengganis yang hidup di tempat petapaan bersama ayahnya. Suatu hari sang putri ini terbang dan memetik bunga di Taman Banjaransari milik Raden Iman Suwangsa, pewaris tahta adipati.

Namun, Raden Iman Suwangsa merasa kesal dan marah. Iapun memantrai taman bunganya agar bunga tersebut tidak mudah dimiliki oleh siapa pun bahkan para prajurit dan pembantunya.

Raden Iman Suwangsa pun meminta patihnya untuk menangkap si pencuri tersebut. Namun, sialnya Putri Rengganis tertangkap karena sahabatnya si Belang memberitahu informasi tersebut. Sang putri menangis dan air matanya berubah menjadi air bah yang sangat tinggi sehingga menggenangi sekitar tubuh sang putri. Raden Iman Suwangsa dan patihnya pun heran dengan pemandangan tersebut dan berusaha untuk menyelamatkan diri.

8 dari 8 halaman

7. Kisah Tangkuban Perahu

Kisah ini menjadi salah satu kisah yang terkenal dilingkungan masyarakat khususnya rakyat Jawa Barat, karena menceritakan bagaimana legenda Gunung Tangkuban Perahu bisa terbentuk.

Kisah ini menceritakan tentang seorang putri raja yang tengah mengasingkan diri bernama Dayang Sumbi, di mana ia hanya hidup ditemani oleh seekor anjing jantan bernama si Tumang. Suatu hari ketika dirinya tengah menenun alatnya terjatuh dan ketika ia malas untuk mengambilnya ia membuat ucapan tanpa sadar.

“Siapa pun yang bersedia mengambilkan peralatan tenunku yang terjatuh, seandainya jika itu lelaki akan aku jadikan suami dan jika perempuan akan kujadikan saudara”. Tak disangka yang mengambilnya adalah si Tumang.

Ternyata si Tumang itu merupakan titisan dewa yang dikutuk dan dibuang ke bumi. Setelah menikah dengan Dayang Sumbi, keduanya mempunyai anak lelaki bernama Sangkuriang dan tumbuh menjadi lelaki yang tampan.

Suatu hari Sangkuriang marah kepada si Tumang dan membunuhnya tanpa mengetahui bahwa itu ayahnya. Dayang Sumbi yang mengetahui hal tersebut marah dan memukulnya dengan keras hingga membuang Sangkuriang pergi.

Ketika Sangkuriang berkelana sangat lama dan belajar ilmu sakti, dia bertemu gadis cantik yang ternyata adalah ibunya karena memiliki kecantikan yang abadi. Sangkuriang bersikukuh untuk menikahi Dayang Sumbi dan akhirnya Dayang Sumbi membuat syarat untuk membendung Sungai Citarum menjadi danau dalam waktu semalam.

Karena kesaktian Sangkuriang, ia meminta mahluk halus dan hampir bisa menyelesaikan syarat tersebut. Namun, sang ibu pun mencari cara salah satunya membuat ayam berkokok lebih dulu. Merasa dicurangi, Sangkuriang yang kesal pun menendang perahu besar yang telah dibuatnya hingga terlempar jauh dan tertelungkup.

Penulis: Natasa K