Sukses

Cerita Penyelamatan Babi Rusa dari Jerat di Tanjung Peropa Konawe Selatan

Seekor babi rusa yang merupakan hewan langka endemik Sulawesi, ditemukan terjebak jerat warga di Kawasan Konservasi Tanjung Peropa Konawe Selatan.

Liputan6.com, Kendari - Sebuah perangkap milik warga di Kawasan konservasi Suaka Margasatwa Tanjung Peropa Konawe Selatan, menjerat seekor babi rusa. Hewan endemik sulawesi ini, tak mampu melepaskan diri dari belitan tali nilon pada kaki kanan bagian depan.

Hewan ini diketahui merupakan salah satu jenis hewan langka dan jarang terpantau keberadaannya. Dari pengakuan pihak BKSDA, tim patroli, baru pertama kali mendokumentasikan babi rusa sejak puluhan tahun lalu. 

Tim patroli Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara pertama kali menemukan hewan ini saat melakukan pemantauan rutin, Selasa (30/8/2022) sekitar pukul 16.35 Wita. Babi rusa berusia sekitar hampir 2 tahun itu, ditemukan sekitar 2 hingga 3 kilometer dari lokasi pemukiman warga.

Dari video dan foto yang beredar saat evakuasi, hewan berwarna cokelat kehitaman itu memiliki 4 buah tanduk mencuat. Dua tanduk sepanjang sekitar 5 sentimeter muncul dari bagian rahang, sedangkan dua tanduk paling besar sepanjang sekitar 12 sentimeter muncul dari bagian tengah tulang wajah.

Awalnya, setelah menemukan keberadaan babi rusa, tim evakuasi BKSDA Sulawesi Tenggara berupaya memutus tali jerat menggunakan sebilah parang. Belitan tali yang menjerat kaki kanan babi rusa, akhirnya berhasil diputuskan.

Saat sudah berhasil terlepas, babi rusa perlahan mundur ke belakang. Tim penyelamat sempat mengucapkan selamat jalan kepada hewan babi rusa. Setelah itu, hewan endemik sulawesi itu akhirnya memutar tubuhnya dan menghilang di semak-semak.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Sultra La Ode Kaida menyatakan, babi rusa diketahui berjenis kelamin betina. Tim langsung melepasliarkan babi rusa setelah berhasil membuka jerat.

"Langsung dibiarkan kembali ke habitatnya," kata La Ode Kaida, Rabu (31/8/2022).

La Ode Kaida menyatakan, ada dugaan warga sengaja memasang jerat bagi hewan liar yang banyak terdapat di sekitar lokasi konservasi Tanjung Peropa. Biasanya, warga memasang jerat untuk babi, musang, atau hewan melata di sekitar lokasi. Namun, jerat malah menjebak babi rusa, suatu yang di luar dugaan.

2 dari 2 halaman

Amankan 82 Jerat Satwa

Saat Tim sapu jerat satwa BKSDA Sulawesi Tenggara menemukan babi rusa, hewan tersebut terjerat di antara tali berbahan nilon. Warga memasang tali berbentuk simpul dan mengikat di antara ranting kayu kering.

La Ode Kaida menyatakan, ada sebanyak 82 jerat ditemukan sudah terpasang. Jumlah sebanyak ini, ditemukan dalam kawasan konservasi.

"Sebelumnya, memang jerat serupa terpasang. Kadang tim menemukan hewan babi dan lainnya, kemudian dilepasliarkan," ujar La Ode Kaida.

Dia menyatakan, saat ini jenis babi rusa adalah jenis satwa endemik dan langka serta dilindungi undang undang Nomor 5 tahun 1990 dan peraturan pemerintah nomor 7 tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan satwa serta permenlhk nomor P.106/menlhk/2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa dilindungi.

"Polisi kehutanan, berusaha meningkatkan patroli agar hewan-hewan ini bisa tetap selamat dan berkembang biak dalam kawasan konservasi," katanya.

Hingga saat ini, pihak BKSDA Sulawesi Tenggara belum memiliki data terkait jumlah hewan jenis babi rusa di dalam kawasan konservasi. Selain langka, hewan ini nyaris tak pernah didokumentasikan keberadaannya oleh BKSDA.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Â