Liputan6.com, Pekanbaru - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bangkinang terus melakukan inovasi sebagai bekal narapidana. Setelah ternak ayam, pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di sana membekali warga binaan pemasyarakatan dengan kuliner.
Kuliner di Lapas Bangkinang ini adalah membuat bakso, abon dan martabak. Sejumlah narapidana terlibat aktif setelah menerima pelatihan pengolahan hasil budidaya ikan dan ternak lainnya serta tata boga.
Advertisement
Baca Juga
Hasil budi daya ini diolah menjadi bakso dan abon. Buah karya dari narapidana ini bernama Kresna yang merupakan singkatan dari kreasi narapidana.
"Apa yang dibuat warga binaan pemasyarakatan ini tidak kalah nikmatnya dengan produk yang ada di luar Lapas," kata Kepala Lapas Bangkinang Sutarno, Rabu siang, 31 Agustus 2022.
Sutarno menjelaskan, narapidana membuat bakso ini sebagai bentuk upaya dari jajarannya melatih dan membentuk warga binaan menjadi pribadi mandiri dan produktif.
"Tak hanya mampu membudidayakan saja, warga binaan juga dipersiapkan mengolah hasil budi daya menjadi produk yang siap bersaing di pasaran," ujar Sutarno.
Tujuannya, tambah Sutarno, agar warga binaan memiliki bekal ilmu baik teori maupun praktik. Sehingga, setelah bebas nanti, narapidana dapat mengaplikasikan dan bahkan dapat menjadi sumber mata pencarian untuk menghidupi keluarganya.
Modal narapidana membuat bakso ini berasal dari Koperasi Pegawai Lapas Bangkinang. Produknya kemudian dipasarkan bagi warga binaan dan masyarakat sekitar.
"Keuntungan yang diraih sebagian diberikan kepada warga binaan penghasil produk, ada juga disetorkan ke negara sebagai PNBP, dan sisanya masuk ke kas koperasi," jelas Sutarno.
Â
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Apresiasi Pj Bupati
Sutarno menambahkan, produk yang dihasilkan warga binaan ini sempat menjadi sorotan dari Pj Bupati Kampar, Kamsol. Persisnya saat mengunjungi lapas ketika penyerahan remisi kepada Warga Binaan belum lama ini.
"Ya, tentunya warga binaan kami merasa senang, hasil kreasinya mendapatkan perhatian pemerintah daerah, bahkan Pj Bupati mencicipi dan membeli beberapa produk dari warga binaan saat penyerahan remisi lalu," jelas Sutarno.
Sutarno berharap makin banyak warga binaan tertarik membuat bakso, abon dan martabak. Pasalnya, tidak hanya dinikmati sendiri dan masyarakat sekitar tapi juga sebagai bekal jika bebas nanti.
ES (48), salah seorang warga binaan kasus narkotika terharu karena dia bisa merasakan kebahagian dengan adanya produk Kresna. ES mengaku dapat melepas kerinduan merasakan nikmatnya makan bakso dan abon.
"Saya merasa senang, karena sudah cukup lama tidak makan bakso, apalagi di musim hujan seperti saat ini," ujar ES.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement