Sukses

Mahasiwa Wajib Tahu, Ini 9 Cara Cerdas Mencari Judul Skripsi

Mengerjakan skripsi tak semudah mengerjakan mata kuliah pada umumnya

Liputan6.com, Yogyakarta - Skripsi menjadi salah satu syarat untuk dapat lulus dari strata 1 (S1) perkuliahan. Skripsi merupakan mata kuliah terakhir yang harus ditempuh mahasiswa yang ingin lulus.

Mengerjakan skripsi tak semudah mengerjakan mata kuliah pada umumnya. Skripsi umumnya memuat lima bab.

Dalam penerapannya, biasanya judul skripsi menjadi bagian tersulit untuk ditemukan. Berikut ini merupakan 9 cara cerdas yang bisa kamu lakukan ketika mencari judul skripsi:

1. Sesuaikan dengan minat

Mengerjakan skripsi tentu membutuhkan niat dan semangat besar. Ide yang benar-benar menarik minatmu berpengaruh besar dalam membantumu mempermudah menemukan judul skripsi.

Cobalah bertanya pada dirimu sendiri tentang minat akademik yang paling kamu suka di antara banyaknya mata kuliah yang telah kamu ambil. Misalnya, jika kamu mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia dengan konsentrasi sastra Indonesia, mungkin kamu merasa tercerahkan ketika pertama kali belajar Sosiologi Sastra.

Saat kamu bisa menemukan minatmu sendiri, kamu akan lebih bisa menikmati proses pengerjaan skripsimu, termasuk menentukan judul skripsi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 5 halaman

Cari Referensi

2. Jadikan skripsi yang sudah ada sebagai referensi

Perpustakaan kampus menyimpan berbagai literatur penting, salah satunya skripsi para senior yang sudah lulus. Kamu bisa berkunjung ke perpustakaan dan menjadikan beberapa skripsi dari senior di jurusan yang sama sebagai referensi.

Cukup buat dirimu familiar dengan rumusan masalah serta garis besar penelitian para senior. Namun perlu diingat, pastikan kamu tidak menyalinnya secara keseluruhan untuk menghindari plagiasi.

Cukup ambil inspirasi, lalu modifikasi atau substitusikan variabel penelitian dengan fenomena yang belum pernah diteliti sebelumnya.

3. Kembangkan penelitian dari jurnal ilmiah yang sudah ada

Selain mencari ide skripsi dari membaca naskah skripsi yang sudah ada, kamu juga bisa mendapatkannya dari membaca jurnal ilmiah. Kamu bisa memperoleh jurnal di situs internet atau perpusatakaan kampus.

Tak hanya dibaca, kamu bisa mengorek lebih mendalam informasi di dalamnya. Tak jarang, dalam suatu jurnal pasti ada kekurangan data atau bahkan masih butuh informasi tambahan.

Kamu bisa memanfaatkan celah itu sebagai tema skripsimu. Kamu juga bisa menyubstitusinya dengan bahan yang berbeda.

Mengembangkan ide dengan cara seperti ini bukan berarti kamu plagiat. Kamu justru bisa berperan dalam menyempurnakan ilmu pengetahuan yang sudah ada.

 

3 dari 5 halaman

Situs Berita

4. Manfaatkan situs berita dan media cetak yang terpercaya

Cara termudah untuk mencari judul skripsi adalah membaca berita atau media cetak ilmiah. Dari sana kamu akan mendapatkan informasi terbaru yang membuat otakmu semakin terangsang untuk melahirkan ide-ide penelitian.

Fenomena-fenomena yang terjadi sekarang ini bisa menjadi rumusan masalah untuk skripsimu. Jika kamu mahasiswa geografi, tak ada salahnya jika kamu membuat penelitian tentang kenapa di suatu daerah sering terjadi bencana.

Jika kamu mahasiswa politik, kamu bisa mengambil tema tentang perbedaan tingkah politik sekarang dan beberapa dekade sebelumnya. Semakin banyak berita yang kamu serap, semakin banyak ide yang bisa kamu dapat.

5. Bertukar pikiran dengan senior

Tak ada salahnya meminta bantuan senior untuk menemukan judul skripsi. Kamu bisa meminta senior untuk berbagi tentang pengalamannya menyelesaikan skripsi.

Jika kamu sudah punya ide tapi ragu untuk menjadikannya tema skripsi, cobalah meminta pendapat dan masukannya. Berdiskusilah secara interaktif agar kamu bisa menemukan pencerahan atau titik terang untuk skripsimu.

4 dari 5 halaman

Jangan Terlalu Perfeksionis

6. Jangan terlalu perfeksionis dalam membuat judul skripsi

Banyak mahasiswa yang lulus lebih lama karena terlalu perfeksionis dalam memilih judul skripsi. Kebanyakan dari mereka ingin membuat skripsi yang bertema berat dan berskala internasional.

Alih-alih bisa lulus cepat, kamu justru akan membutuhkan waktu yang lama dan ilmu yang dalam untuk menyelesaikannya. Jika kamu sudah di penghujung batas waktu kuliah, cobalah sedikit realistis dengan membuat skripsi yang ringan.

Kamu bisa membuat tema yang bisa diteliti dengan metode yang mudah, memungkinkan untuk diselesaikan cepat, dan tidak terlalu kompleks.

7. Jika kamu berencana melanjutkan S2, buatlah tema skripsi yang bisa dijadikan tesismu kelak

Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Nah, jika kamu sudah memiliki rencana untuk melanjutkan pendidikan S2, kamu bisa mencari judul dari tema yang nantinya bisa kamu lanjutkan menjadi penelitian tesis. Jika kamu berencana mencari beasiswa untuk melanjutkan S2, trik ini menjadi strategi yang tepat.

Pasalnya, syarat beasiswa S2 salah satunya adalah keterkaitan antara skripsi dengan tesis kelak. Kamu bisa menjadikan syarat atau rencana tesismu kelak sebagai tema besar skripsimu sekarang.

 

5 dari 5 halaman

Tanya Dosen Pembimbing

8. Meminta pendapat dosen pembimbing

Meminta pendapat dosen pembimbing terkait judul skripsimu merupakan cara yang bisa kamu lakukan. Mintalah pendapat dan masukannya, kira-kira apakah tema yang akan kamu ambil memang memungkinkan atau tidak.

Terkadang, kamu akan mendapatkan masukan yang jauh dari perkiraan. Bisa jadi, tema yang selama ini kamu anggap remah-remah, justru dinilai bagus dan bisa dikembangkan menjadi lebih bagus lagi.

9. Bergabung dalam proyek atau penelitian dosen

Selain membuat skripsi secara mandiri, sekarang kamu juga bisa ikut bergabung dalam proyek penelitian dosen. Cobalah mencari informasi apakah salah satu dosen di kampusmu sedang melakukan penelitian yang mendapatkan dana hibah dari pemerintah.

Tak jarang, para dosen akan membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk ikut serta mengerjakannya. Selain menghemat dana, cara ini juga bisa mempermudah pengerjaan skripsimu.

Bukan hanya sebatas judul, kamu akan dimudahkan dalam keseluruhan pengerjaan skripsi karena kamu terlibat dalam sebuah proyek besar bersama.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak