Liputan6.com, Gorontalo - Wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ternyata memberi dampak meningkatnya masyarakat mengisi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Saat ini, sejumlah SPBU di Provinsi Gorontalo terlihat antre sejak pagi. Kamis (01/09/2022)
Pantauan Liputan6.com, mulai dari kendaraan roda dua hingga roda empat terlihat antre di jalur pengisian BBM bersubsidi yakni Pertalite. Selain itu, becak motor (bentor) juga terlihat mengular di sejumlah SPBU.
Advertisement
Baca Juga
Tidak hanya kendaraan roda dua dan roda empat, truk-truk besar juga terlihat mengantre di jalur pengisian BBM jenis solar. Satu persatu mereka menunggu giliran untuk dilakukan pengisian.
Salah satu pengendara motor Arianto Harun mengatakan, jika dirinya harus rela mengantre agar masih bisa mendapatkan harga BBM subsidi yang rendah. Sebab yang ditakutkan jangan sampai pemerintah akan menaikan harga secara tiba-tiba.
"Semalam saya lihat di TV bahwa pemerintah akan menaikan BBM, jadi tidak ada salahnya saya mengisi penuh kendaraan saya dengan harga pertalite yang sekarang. Takutnya tiba-tiba harganya naik," kata pria yang akrab disapa Ari.
Menurut Ari, jika BBM bersubsidi akan dinaikkan menjadi Rp10 ribu seperti diwacanakan pemerintah, maka dipastikan menyusahkan mereka. Terlebih bagi mereka para pengemudi ojek online dan bentor.
"Kasihan ya, jika pertalite naik menjadi seperti yang diwacanakan. Maka, saya yakin dan percaya banyak yang kesulitan. Karena tidak sebanding dengan pendapatan mereka," tuturnya.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Beli Pertalite, Mau Dijual Lagi
Sementara itu, salah satu pengantre lain yang namanya tidak mau ditulis mengaku, jika dirinya mengantre BBM pertalite untuk dijual kembali di desanya.
"Pada saat saya dengar BBM bakal naik, pagi saya sudah ada di sini untuk mengantri BBM jenis pertalite," katanya.
Warga berharap agar pemerintah mengkaji kembali soal wacana kenaikan harga BBM tersebut. Mereka memastikan ini akan lebih menyusahkan masyarakat kedepan.
"Kami sebagai masyarakat biasa saja, dengan harga yang saat ini, kami merasa ini sudah berat. Kalau dinaikan lagi, itu artinya lebih menyusahkan kami," ia mendaskan.
Advertisement