Sukses

Makhluk Astral dan Misteri Penghuni Puncak Gunung Bondang Kalteng

Bagi masyarakat Dayak, misteri Gunung Bondang di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) cukup akrab terdengar. Beragam kisah menyeruak dari mereka yang mempunyai pengalaman di gunung tersebut..

Liputan6.com, Murung Raya Bagi masyarakat Dayak, kisah misteri Gunung Bondang di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) cukup akrab terdengar. Beragam kisah menyeruak dari mereka yang mempunyai pengalaman di gunung tersebut, Kamis (1/9/2022).

Gunung Bondang menjadi satu-satunya gunung yang menjulang tinggi di Kalteng yang memiliki dua puncak tertinggi yaitu Karewa dengan ketinggian 1.410 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan Puncak Lapak Pati mdpl.

Puncak Lapak Pati sendiri memiki beberapa anak puncak, di antaranya Uwoi Pungkung, Anak Uning dan Tintai Tamiang. Selain itu Gunung Bondang sendiri dijadikan ikon Kabupaten Murung Raya yang dijuluki Tana Malai Tolung Lingu yang artinya Tanah Surga yang membuat ingin kembali.

Andrian, salah satu pencinta alam seligus pendaki membagikan pengalamannya ketika akan mendaki gunung tersebut. Ia juga harus meminta izin dan menggelar ritual adat dengan tujuannya meminta izin pada makhluk astral penunggu kawasan itu.

Selain itu para pendaki juga dilarang berkata jorok, berteriak, tertawa keras, buang hajat sembarangan, dan mengambil sesuatu tanpa permisi.

“Para pendaki tidak boleh berkata negatif, kalau itu dilakukan maka akan terjadi kesurupan bahkan tiba tiba mendadak sakit,” ujar Andrian.

 

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Bambu Langka, Udang hingga Kura-kura

Kemudian tanaman yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat adalah sejenis bambu yang tumbuh di puncak Lapak Pati, selain itu juga hidup sejenis udang di antara lumut di gunung tersebut.  

“Jika udang biasa kerap ditemui di perairan, maka udang Gunung Bondang mampu hidup di sela-sela rimbunnya lumut basah yang tumbuh endemik di Puncak Lapak Pati,” ungkap Andrian.

Selain udang, ternyata ada kura-kura yang mampu hidup di gunung tersebut. Padahal menurut Andrian letaknya itu jauh dari sumber air ditambah dengan kondisi cangkang yang ditumbuhi lumut. 

“Di sana juga terdapat juga anggrek dengan kuntum bunga yang memiliki 3 corak warna. Fauna lainnya yang berhasil ditemukan serta belum diteliti jenisnya yaitu jamur yang tumbuh di antara tebalnya lumut dengan corak warna yang kontras merah dan putih,” Andrian menjelaskan.