Liputan6.com, Jakarta - Kebaya merupakan salah satu baju adat yang sudah ada di nusantara sejak berabad-abad yang lalu. Banyak pihak saat ini telah melakukan berbagai cara agar tren kebaya kembali menguat di kalangan masyarakat Indonesia.
Kampanye berkebaya hingga gaungan 'Kebaya Goes to UNESCO' juga menjadi salah satu upaya agar busana tersebut dapat terus terjaga eksistensinya. Berbagai kegiatan berkebaya telah banyak dilakukan oleh sejumlah pihak.
Baca Juga
Komunitas Indonesia di London misalnya, mereka melakukan kegiatan Parade Kebaya di depan kediaman resmi Ratu Britania pada Minggu, 28 Agustus 2022.
Advertisement
“Kita memberikan sesuatu di Indonesia, tanpa berada di Indonesia, tanpa uang banyak untuk Indonesia, agar kebudayaan Indonesia bisa dikenal di UK,” ujar Indah Morgan selaku penggerak Parade Kebaya di UK.
Pada kegiatan tersebut terlihat antusiasme para wanita dari seluruh penjuru UK dalam mengenakan kebaya sesuai dengan selera fesyennya masing-masing. Ada yang memasangkan sneakers dengan kebaya favoritnya.
Tidak sedikit pula yang memasangkan kebayanya dengan berbagai jenis celana, seperti jeans dan celana model lebar atau kulot. Para peserta hijabers juga tidak kalah apik dalam memadu padankan fesyen hijab dan kebayanya.
Mereka berusaha memadukan kebayanya senyaman mungkin, karena salah satu kegiatan dalam Parade Kebaya di UK adalah long march. Pada parade tersebut mereka berjalan santai dari Buckingham Palace sampai ke St James’s Park sambil menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia. Mereka berjalan dan bernyanyi sambil memegang bendera merah putih berukuran kecil.
Tepat pukul 12.00 siang waktu London, para peserta berkumpul dari Buckingham Palace sambil berkenalan satu sama lain. Terlihat sambil sesekali mengabadikan momen kebersamaan mereka yang tengah mengenakan kebaya di depan kediamaan resmi Ratu Britania itu.
Saat kegiatan jalan santai dimulai, para peserta berfoto di berbagai tempat ikonik London. Berlatarkan patung putih Istana London, menara jam Big Ben London, dan London Eye mereka mengabadikan momen sambil memegang banner yang bertuliskan “We Support Kebaya Goes To UNESCO”.
Di akhir perjalanan sesaat setelah sampai di St James’s Park, para peserta lantas duduk santai beralaskan daun kering kecoklatan. Di cuaca yang cerah, mereka menikmati suasana taman sambil bercengkrama dan makan cemilan khas Indonesia bersama.
Kegiatan tersebut turut didukung oleh berbagai pihak sponsor dari para peserta yang memiliki usaha di UK. Berbagai kebutuhan acara tersebut turut diakomodir oleh pihak sponsor, seperti usaha Two Ten Bakery, Rapunzel Imports, Indo Market In UK, KICI, dan Indah Consultacy, The Corner, Lestary Gallery, dan Bali Wellness.
Di akhir kegiatan juga ada pemberian hadiah bagi peserta dengan kebaya terbaik. Hadiah yang diberikan berupa batik yang telah disiapkan oleh pengusaha Batik Lombang di UK.
Penulis: Nurul Kusuma