Liputan6.com, Jakarta - Kalimantan tidak hanya memiliki warisan kekayaan alam yang luas. Wilayah Kalimantan memiliki ragam wisata kuliner tradisional khas Suku Dayak yang unik.
Kuliner tradisional tersebut bernama Juhu Umbut Rotan. Banyak orang yang tidak familiar dengan makanan olahan rotan ini.
Bahkan, tidak sedikit yang mempertanyakan apakah benar rotan yang biasa digunakan sebagai bahan baku furnitur dapat dimasak dan aman dimakan. Jawabannya sudah pasti bisa.
Advertisement
Baca Juga
Rotan yang dipakai adalah rotan muda, setelah dimasak, rotan muda ini memiliki tekstur seperti rebung. Lembut, tidak keras layaknya kayu.
Namun, pemilihan dan pengolahan rotan menjadi masakan bukan hal mudah. Suku Dayak punya teknik sendiri saat memasaknya.
Dimulai dengan pemilihan rotan yang tidak sembarangan, rotan yang digunakan harus benar-benar muda atau masih tunas.
Tunas inilah yang disebut umbut. Duri-duri yang terdapat pada batang rotan dibuang. Setelah itu barulah rotan dipotong dengan ukuran kecil.
Saksikan video piliihan berikut ini:Â
Warisan Leluhur Dayak
Potongan rotan kemudian dimasak dengan rempah-rempah seperti kunyit. Lalu ditambah santan kental dan encer. Penambahan santan membuat sayur ini menjadi gurih. Ada pula Juhu Umbut Rotan yang dimasak tanpa santan.
Juhu Umbut Rotan merupakan warisan leluhur Suku Dayak. Dahulu leluhur Suku Dayak mencabut sendiri rotan di hutan tropis yang banyak terdapat di Kalimantan. Saat ini, Juhu Umbut Rotan tidak hanya dimasak oleh Suku Dayak.
Bertebarannya resep Juhu Umbut Rotan di media sosial menjadikan warga dari luar Kalimantan dapat mempraktikkannya di mana saja, selama mereka dapat membeli rotan muda di pasar atau supermarket.
Juhu Umbut Rotan yang bercita rasa manis, gurih dengan sedikit rasa unik rotan muda sungguh lezat apabila disantap bersama ikan patin bakar, sambal serai, atau terung. Bahkan, ada pula yang menyantapnya bersama mandai, yakni olahan kulit cempedak.
Penasaran? Jangan lupa mencicipinya saat berkunjung ke Palangkaraya.
Advertisement