Sukses

Kutai Barat Pernah Kesulitan Cari Penari Tradisional, Kini Mulai Rutin Gelar Pentas Seni

Pentas seni dan budaya mulai rutin dilaksanakan di Kabupaten Kutai Barat agar generasi muda mencintai budayanya.

Liputan6.com, Kutai Barat - Pentas seni adalah nyawa bagi pekerja seni. Selama pandemi, seniman kesulitan memamerkan hasil karyanya.

Begitu PPKM dicabut, sejumlah pagelaran pentas seni mulai menggeliat. Salah satunya di Kabupaten Kutai Barat. Tarian khas Suku Dayak jadi penyaji utama pentas ini karena tentu ikut memamerkan pakaian adat mereka.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Barat menggelar pentas seni dan budaya pada Minggu (05/9/2022) malam di Alun-alun Itho, Sendawar. Kegiatan ini diharapkan akan menumbuhkan kembali rasa cinta budaya bagi generasi muda sebagai jati diri masyarakat kalimantan.

Sekretaris Kabupaten Kutai Barat Ayonius menyebut, pentas seni khusus pelajar ini adalah upaya untuk meningkatkan kecintaan para pelajar terhadap keseniannya sendiri. Dia ingat di tahun 2008 lalu, untuk mencari penari saja susah sekali.

“Biarlah generasi muda mencintai adat budaya mereka. Kita lihat tadi, betapa senangnya mereka tampil,” kata Ayonius usai pentas seni.

Pentas kali ini menampilkan tari-tarian daerah, tari kreasi, dan peragaan busana daerah. Semua ditampilkan dengan latar musik tradisional yang juga dimainkan para pelajar. Mereka dengan semangat memainkan alat musik perkusi, seruling, hingga alat musik petik seperti sampeq.

“Saya teringat pada tahun 2008, betapa susahnya kita cari penari. Makanya kita buat satu gagasan membangun sanggar senin di kampung-kampung,” katanya.

Dia bersyukur dengan pentas seni kali ini bisa menghadirkan para pelajar, dari tinggkat pendidikan usia dini, bersemangat memamerkan karyanya. Peserta juga mengaku senang diberikan ruang untuk mengekspresikan diri dan menampilkan ragam kesenian dan tarian daerah mereka dari berbagai suku yang ada di Kutai Barat.

“Dengan berkembangnya (pentas seni) ini mudah-mudahan betul-betul dijiwai oleh anak-anak kita, dan warga Kutai Barat mencintai budayanya. Apalagi kita sebagai daerah penyangga IKN, budaya kita jangan sampai hilang,” kata Ayonius.

2 dari 2 halaman

Antusiasme Pelajar

Reza, seorang siswa SMP yang menjadi peserta mengaku bangga bisa tampil dalam sebuah pentas seni. Baginya, pentas seni adalah tempat untuk menampilkan berlatih keras selama ini.

“Sangat-sangat seru ini, epik banget. Karena saya bersykur, teman-teman juga sangat bersyukur Pemerintah Kabupaten Kutai Barat sudah menyelenggarakan hal seperti ini. Bisa mengembangkan bakat kami, anak muda,” kata Reza.

Penonton yang hadir pun merasa terhibur. Bahkan salah satu penonton dari Pulau Sumatera  mengaku penasaran dengan kebudayaan masyarakat Dayak. Menurutnya, kebudayaan yang unik dan menarik ini dikemas dengan rapi dan menampilkan ragam tarian.

“Saya baru pertama kali ke sini. Kalau saya lihat acara ini sangat luar biasa, senang bisa menyaksikan kesenian dari Suku Dayak,” kata Fuad, pengunjung asal Sumatera.

Dngan terselengggaranya kegiatan ini pemerintah daerah telah berkomitmen akan mengadakan kegiatan ini secara rutin. Hal ini dialukan untuk memberikan kesempatan bagi semua sanggar seni dan komunitas kesenian daerah untuk menampilkan keseniannya.

Selain sebagai pemacu semangat berbudaya juga sebagai salah satu cara menarik wisatawan berkunjung ke Kutai Barat. Kegiatan seperti ini akan rutin dilaksanakan kembali setiap bulan.