Â
Liputan6.com, Jakarta - Hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang berpotensi terjadi di sejumlah provinsi hari ini, Rabu (7/9/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan warga untuk waspada terhadap potensi cuaca buruk tersebut.
Baca Juga
Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang berpeluang terjadi di Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat.
Advertisement
Selain itu, juga terjadi di Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatra Utara, dan Sumatra Selatan.
BMKG juga meminta masyarakat mewaspadai potensi gelombang tinggi hingga 4 meter di perairan Indonesia pada 6-7 September 2022.
Gelombang tinggi ini diakibatkan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.
Gelombang tinggi 2,50 hingga 4,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten, perairan selatan Jawa Barat, hingga Samudra Hindia Selatan Jawa.
Â
Puncak Musim Hujan
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan puncak musim hujan Tahun 2022-2023 di wilayah Indonesia diprakirakan umumnya terjadi pada Desember 2022 dan Januari 2023.
Dwikorita mengatakan sebanyak 295 zona musim (ZOM) atau 42,2 persen untuk wilayah yang mengalami Puncak musim hujan di bulan Desember-Januari.
"Kesimpulannya adalah musim hujan pada tahun 2022-2023 akan datang lebih awal dibandingkan normalnya, dengan sifat hujan yang mirip atau sama dengan kondisi musim hujan biasanya," ujar Dwikorita.
Dia mengatakan apabila dibandingkan rerata klimatologi, akumulasi curah hujan musim hujan periode 1991-2020, secara umum kondisi musim hujan di 2022-2023 diprakirakan normal atau sama dengan rerata klimatologisnya pada 478 ZOM atau sebagian besar zona musim, atau sebesar 68,38 persen.
Advertisement