Liputan6.com, Gorontalo - Hujan yang mengguyur wilayah Gorontalo hingga saat ini, membuat sejumlah Daerah di Provinsi Gorontalo terendam banjir. Salah satunya di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol) dan Kabupaten Gorontalo.
Menurut data dari BPBD Kabupaten Bonebol, Kecamatan yang terdampak banjir diantaranya, Desa Mopuya, Kecamatan Bulawa. Ketinggian air diperkirakan mencapai 50 sampai 70 cm.
Advertisement
Baca Juga
Akibatnya, banjir tersebut tidak hanya menggenangi sejumlah rumah warga. Akses Trans Sulawesi terhambat oleh material kayu dan lumpur yang terbawa oleh arus.
Tidak hanya rumah dan akses jalan, sejumlah fasilitas umum juga ikut terendam. Di antaranya, sekolah dan minimarket yang memang menjadi objek vital aktivitas warga.
Kepala BPBD Kabupaten Bonebol Achril Babyonggo mengatakan, pihaknya saat ini telah melakukan evakuasi kepada warga yang terdampak dan mendata korban banjir.
"Kami dibantu TNI Polri untuk melakukan evakuasi yang terdampak," kata Achri Kepada Liputan6.com, Rabu (7/9/2022).
Menurut Achril, saat ini air mulai surut dan meninggalkan material berupa kayu dan lumpur. Begitupun debit air sungai yang menjadi penyebab banjir sudah turun drastis.
"Kami tinggal melakukan pembersihan, akses jalan juga sudah dapat dilalui oleh kendaraan. Tetapi warga harus waspada, hujan masih terus turun," katanya.
"Rincian jumlah warga yang terdampak di Desa Mopuya ada sekitar 146 jiwa dari 40 kepala keluarga (KK). Kesemuanya sudah ditangani," ia menandaskan.
Simak juga video pilihan berikut:
Cuaca Ekstrem
Sementara di Kabupaten Gorontalo jalan Trans Sulawesi akses menuju Manado Sulawesi Utara (Sulut) juga diterjang banjir. Kemacetan pun mengular hingga beberapa kilometer dengan waktu yang cukup lama.
Agus, salah satu pengendara mobil mengaku, jika mereka harus rela menunggu air tersebut surut. Selain deras, jalan yang mereka lalui sudah tidak bisa terlihat.
"Jalan sudah tertutup, arus deras, jadi kami tidak bisa memaksakan diri," kata Agus.
"Kami harus rela mengantri berjam-jam sampai air surut dan jalan dibersihkan," ungkapnya.
Menurut informasi, jika banjir di Kabupaten Gorontalo sendiri merendam sejumlah rumah warga. Namun, banjir tersebut sudah surut dan warga sudah kembali ke rumah mereka masing-masing.
Badan dan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika merilis, jika saat ini wilayah Provinsi Gorontalo terdampak dengan fenomena cuaca skala global. Gelombang Atmosfer Equatorial Rossby dan MJO serta adanya belokan angin yang masuk ke wilayah Gorontalo.
Berdasarkan gangguan atmosfer tersebut, menjadikan atmosfer menjadi labil sehingga terjadi penambahan debit uap air. Hal itu memicu terbentuknya awan cumulonimbus dan curah hujan yang tinggi.
"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dengan adanya banjir, tanah longsor, pohon tumbang, angin kencang, dan jalan licin," tutup Kepala BMKG Gorontalo OT Oral Sem Wilar. Â
Advertisement