Liputan6.com, Garut - Sebanyak 31 kelompok peternak lele dari dua kecamatan di Garut, Jawa Barat, mendapat program pendampingan usaha UMKM dari PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Cabang Tasikmalaya.
“Kita mendampingi mereka, bagaimana meningkatkan produksi mereka yang selama ini hanya beternak lele bisa berinovasi ke produk abon dan produk lainnya,” ujar Pemimpin Cabang Askrindo Tasikmalaya Quraandimas Pinandito, di sela-sela kegiatan, Kamis (8/9/2022).
Baca Juga
Menurutnya, pendampingan usaha yang dilakukan Askrindo di Garut kali ini merupakan kali kedua, setelah sebelumnya dilakukan kepada kelompok usaha sepatu dan sandal di Kacamatan Mangkubumi, kota Tasikmalaya.
Advertisement
“Ke depannya kegiatan ini akan berkelanjutan sesuai dengan tugas kita, sehingga nanti banyak lagi UMKM yang bisa kita bina untuk naik kelas,” kata dia.
Saat ini puluhan kelompok peternak lele di kecamatan Cibatu dan Cilawu Kabupaten Garut itu ujar dia, memiliki peluang usaha yang menjanjikan, namun minim pemahaman diversifikasi usaha dari bahan utama ikan lele tersebut.
“Jadi harapan kami para UMKM ini ke depannya punya produk turunan yang lebih banyak, tidak hanya ke pecel lele, hanya beternak saja tapi produk lain seperti abon dan lainnya,” kata dia.
Pemimpin Wilayah II Askrindo Jawa Bandung Syafruddin menambahkan, sejak berdiri 1971 silam, Askrindo berkomitmen menjadi pendampingan setia UMKM untuk mengembangkan usaha mereka.
“Kebetulan mitra utama mereka yakni BRI sama-sama BUMN, makanya kami hadir menjadi pendamping mereka,” ujar dia.
Dalam prakteknya, core usaha yang akan didampingi sesuai dengan potensi cluster masing-masing wilayah, di mana kelompok UMKM itu tumbuh.
“Misal di Tasik pengrajin sandal sepatu, di Garut peternak lele, di daerah lainnya sesuai dengan potensi mereka,” kata dia.
Respon Peternak Lele
Wandi Wardani, Ketua Kelompok Qiara Fish Farm asal Kecamatan Cibatu mengapresiasi kegiatan pendampingan usaha itu. Menurutnya sudah saatnya pelaku sama UMKM sektor perikanan khususnya lele, naik kelas untuk mendapatkan cuan lebih besar.
“Kebetulan kalau pelatihan UMKM seperti ini baru kali ini saya ikuti,” ujar dia.
Menurnya, kehadiran para mentor usaha yang dihadrikan Askrindo, cukup membantu dalam membuka celah usaha para UMKM di sektor perikanan, dalam pengembangan sayap usaha.
“Ini yang kami butuhkan, selain meningkatkan produksi, tapi juga bagaimana kita meningkatkan penjualan salah satu dengan mempelajari digital marketing tadi,” kata dia.
Selama ini, fokus usaha pembenihan dan pembesaran lele yang dijalankan bersama 20 anggota kelompok lainnya, hanya dilakukan secara manual tanpa sentuhan teknologi digital.
“Kebutuhan kami untuk lokal saja sebenarnya masih keteteran, apalagi kami mencoba menjual secara digital, kami tengah berupaya menaikan produksi dari penambahan kolam,” kata dia.
Hal sama disampaikan Johana, Ketua Kepompok Usaha Lele Harapan Mulih, asal Kecamatan Cilawu, Garut. Baginya, pendampingan usaha melalui sentuhan digital marketing, membuka cakrawala baru pentingnya pemahaman digital.
“Buat kami ini sesuatu yang baru, hadirnya digital marketing jelas sangat membantu, apalagi tadi diberikan trik bagaimana bersaing usaha melalui digital,” ujar dia.
Melihat peluang yang ada, Ia berharap kegiatan pendampingan usaha tidak hanya dilakukan sesaat namun bisa dilakukan secara berkesinambungan. “Jangan hanya sekali selesai, tapi bantu kami aplikasikan di lapangan agar mampu bersaing,” pinta dia.
Advertisement