Liputan6.com, Ponorogo - Pengacara keluarga santri AM, Titis Rachmawati bersama asistennya, menyambangi Polres Ponorogo Jawa Timur (Jatim), Kamis (15/9/2022).
Kedatangan kuasa hukum keluarga santri Gontor 1 AM, untuk berkoordinasi dengan Polres Ponorogo Jatim, untuk mengambil berkas-berkas yang dibutuhkan.
"Kami mau koordinasikan dulu. Mau ambil rekam medis dari korban," ucap Titis Rachmawati, saat berada di Polres Ponorogo.
Advertisement
Baca Juga
Titis mengaku sudah mengantongi bukti-bukti baru dari rekam medis tersebut, yang akan menjadi materi pelaporan baru, dalam rangka mengungkap kasus kematian santri Gontor AM.
Karena kasus penganiayaan sifatnya bukan delik aduan. Walau delik aduan sekalipun, keluarga santri Gontor AM tetap menjadi pihak yang banyak dirugikan.
"Kami akan laporkan, legal standing-nya lebih ke kami," katanya.
Titis juga mengakui, adanya kejanggalan dalam temuan-temuan pihak kepolisian. Salah satunya Surat Keterangan Kematian AM. Namun, dia tak ingin membuka apa yang sudah didapatinya.
"Jangan buka sekarang, apa pun akan jadi bias. Ada strategi kami nantinya. Kami di sini mewakili keluarga korban," katanya.
Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan, perwakilan keluarga AM yakni pengacaranya, sudah datang ke ruang Satreskrim Polres Ponorogo dan mengunjungi Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Ponorogo, untuk berkoordinasi.
"Dari keluarga sudah menyampaikan beberapa poin, untuk ke depannya seperti apa. Mereka juga menyampaikan ucapan terima kasih, karena kasus kematian AM sudah cepat ditindaklanjuti," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Harapan Keluarga Korban
Soimah (45), ibu santri Gontor AM mengakui sudah menyerahkan sepenuhnya kasus kematian anaknya, ke pihak pengacaranya, yang merupakan tim Hotman Paris 911 di Palembang Sumatera Selatan (Sumsel).
"Semuanya sudah diserahkan ke pengacara kami. Yang kami ingin, agar kasus ini segera diusut tuntas, terutama pihak-pihak yang bersangkutan dengan kasus ini, jangan hanya di tersangka saja," katanya.
Meskipun tidak ikut berangkat ke Ponorogo, tetapi Soimah sekeluarga tetap berkoordinasi dengan pihak pengacaranya. Dia juga memantau perkembangan kasus kematian anaknya, dari media sosial (medsos).
Advertisement
Siap Temui Tersangka
Soimah dan suaminya juga ingin ke Ponorogo Jatim dan melihat bagaimana sosok kedua tersangka, yang menganiaya anaknya hingga meninggal dunia, di Senin (22/8/2022) lalu.
"Pasti kami ke sana, tapi menunggu waktu yang tepat. Di sini, kami mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan. Saya juga harus menguatkan diri, saat menemui kedua tersangka nantinya. Pasti nangis, tapi hanya ingin memeluk mereka saja," ungkapnya.
Setiap Kamis malam pun, Soimah sekeluarga selalu menggelar pembacaan Surat Yaasin bersama warga sekitar, di lingkungan rumahnya, di Kelurahan Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni Palembang Sumsel.