Liputan6.com, Jakarta - Bukan hanya orang dewasa yang dapat terkena penyakit hernia, anak-anak pun dapat mengalami hal tersebut. Kasus hernia pada bayi masih banyak ditemukan. Oleh karena itu pentingnya para orang tua untuk selalu mengawasi serta mengenali gejala-gejala pada si kecil.
Perlu diketahui hernia pada bayi memiliki 2 jenis, yakni hernia umbilikalis dan hernia inguinalis. Apa beda antara keduanya? Berikut penjelasannya seperti yang dihimpun dari berbagai sumber.
Hernia Umbilikalis
Hernia umbilikalis biasanya ditandai dengan muncul benjolan lunak di sekitar pusar. Kondisi ini sering terjadi pada bayi prematur dengan kondisi berat badan yang cukup rendah. Penyebab munculnya hernia ini karena penutupan lapisan dinding perut kurang sempurna sehingga menimbulkan celah dinding perut di sekitar pusar pada saat tekanan perut meningkat.
Pada umumnya hernia umbilikalis tidak menimbulkan rasa sakit dan gejala yang serius dan akan menghilang dengan sendirinya ketika anak berusia 1 - 2 tahun.
Namun jika hernia menimbulkan gejala yang mengganggu, seperti benjolan semakin membesar hingga usus terasa nyeri maka sebaiknya dilakukan penanganan langsung oleh dokter.
Â
Advertisement
Hernia Inguinalis
Hernia inguinalis bisa terjadi pada laki-laki dan perempuan, namun kasus ini lebih banyak ditemukan pada bayi laki-laki. Hernia ini biasanya ditandai dengan adanya celah inguinal atau kelainan pada dinding perut yang mempengaruhi usus masuk ke rongga perut bawah sehingga timbul di sekitar selangkangan yang belum menutup sempurna.
Penyebab munculnya hernia inguinalis dapat dilihat dari munculnya benjolan pada selangkangan ketika anak sedang menangis atau aktif bergerak.
Pada kasus hernia inguinalis ini, hanya dapat ditangani dengan langkah operasi. Prosedur ini dilakukan untuk menghindari benjolan bertambah besar, mengeras, hingga perubahan warna kehitaman. Jika dibiarkan, hernia inguinalis bisa merusak jaringan tubuh secara permanen.