Liputan6.com, Sukoharjo - Warga Dusun Ngemul, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, baru-baru ini mengeluhkan adanya pembangunan gudang plastik sekaligus tempat produksi pengepakan plastik yang menutup saluran pembuangan air warga.
Pembangunan itu berdiri di Jalan Raya Bulakrejo-Gentan, Sukoharjo, diduga setiap musim penghujan banyak luapan air dari jalan menggenangi rumah di sekitar gudang tersebut.
Tak menunggu lama setelah mendapati komplain dari masyarakat melalui Ketua RW 2 dusun tersebut, pengelola gudang langsung mengajak pertemuan atau mediasi bersama warga dengan dihadiri oleh Pemerintah Desa (Pemdes), disaksikan perwakilan TNI/Polri.Â
Advertisement
Baca Juga
Dalam pertemuan tersebut, terdapat kesepakatan bersama di mana pemilik dan pengelola gudang berjanji akan membuatkan talang air dan juga membuatkan saluran pembuangan air yang tertutup akibat adanya pembangunan gudang tersebut.Â
Heri Tri Hartanto, pengelola gudang tersebut mengaku hasil dari pertemuan pihaknya akan membuatkan saluran pembuangan air secara permanen dan saluran air dari atas, khususnya untuk rumah warga yang tepat bersebelahan dengan gudang tersebut.
Â
Mediasi Apik
"Kami dari pengembang akan memperbaiki dan membuatkan saluran air, dan buatkan talang air rumah warga yang terkena dampak pembangunan gudang kami," katanya kepada awak media, Selasa (20/9/2022).
Menurutnya, pihaknya telah merelakan beberapa centimeter tanah miliknya untuk tidak didirikan bangunan, agar tidak menimbulkan kesan pihaknya menyerobot tanah warga sekitar gudang.
"Selain untuk gudang atau stok plastik, nanti akan digunakan sebagai tempat produksi pengepakan plastik dengan empat mesin kami sediakan. Untuk pembangunan gudang ini saya mengalah 25 cm ke timur dan tidak menjorok ke tanah warga," ujar dia.
Meski begitu, dia berjanji akan membuatkan saluran air permanen agar warga di sekitar gudang tidak mengalami banjir ketika hujan tiba. "Kami buatkan talang air dan saluran pembuangan air, ya antisipasi kalau musim hujan dan debit air deras," ucap Heri.
Sementara itu, Sriyanto, Kepala Desa Sidorejo mengaku sebagai jembatan warganya dengan pemilik gudang menyelesaikan masalah saluran pembuangan air yang terkendala lantaran adanya pembangunan gudnag tersebut.
"Kami dari Pemdes baru mengetahui kemarin setelah warga memberitahu. Karena, pemilik ataupun pengelola gudang tersebut juga tidak memberikan laporan adanya kegiatan pembangunan. Meskipun izinnya secara online harusnya kan ya melapor," tutur dia.
Dirinya menyebut antara perwakilan warga dan juga pemilik gudang sudah saling mengungkapkan aspirasinya dan sudah ada niat baik dari pemilik gudang memberikan solusi.
"Setelah ini kami Pemdes tentuakan membantu mensosialisasikan, pihak pengembang juga berjanji membuatkan saluran pembuangan air permanen yang lebih dalam," tutur Kades.
Advertisement