Liputan6.com, Yogyakarta - Salah satu sayuran hijau yang bisa ditanam sendiri di rumah untuk dikonsumsi adalah sawi. Sawi bisa diolah menjadi berbagai sayuran sekaligus bisa dijadikan campuran makanan lain.
Dalam 100 gram sawi hijau mengandung banyak nutrisi, seperti protein, karbohidrat, serat, kalsium, zat besi, sodium, vitamin C, vitamin A, dan masih banyak lagi. Memiliki nutrisi yang baik untuk tubuh, akan menyenangkan jika memiliki banyak persediaan sawi di rumah dengan cara menanamnya secara mandiri.
Selain menyenangkan dan terjaga kebersihannya, menanam sawi di rumah dapat menambah suasana hijau nan asri pada rumah. Ada beberapa cara menanam sawi, salah satunya dengan menanamnya di dalam pot atau polybag.
Advertisement
Baca Juga
Jika kamu ingin mencoba menjadi petani sawi di rumah, kamu bisa lakukan beberapa cara menanam sawi dan merawat tanaman sawi berikut ini:
1. Pilih benih sawi dengan kualitas terbaik
Tips utama adalah pemilihan benih. Benih yang berkualitas baik akan menghasilkan sawi yang baik pula.
Kamu bisa membeli benih di toko atau mendapatkan benih dari sawi itu sendiri. Pilih benih berbentuk bulat seperti bola dan memiliki ukuran kecil.
Selain itu, pilih benih yang memiliki kulit coklat dan cenderung gelap kehitam-hitaman dengan tekstur yang agak keras. Benih dengan permukaan yang licin dan mengilap menandakan kualitas baik benih tersebut.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengetahui kualitas benih sawi adalah dengan merendamnya ke dalam air. Jangan pilih benih yang tidak tenggelam karena benih tersebut akan menghasilkan sawi yang tidak berkualitas.
Sementara itu, jika kamu mengambil benih dari sawi secara langsung pun ada ketentuannya. Pilih benih yang memiliki umur paling tidak 70 hari.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Semai Benih
2. Menyemai benih sawi
Setelah mendapatkan benih yang berkualitas, kamu harus segera menyemainya. Awali dengan merendam benih dalam waktu 12 jam dan pilih benih yang tidak mengapung.
Benih yang tidak mengapung tersebut lantas dikeringkan dan dimasukkan ke dalam polybag sebagai media tanam. Pastikan kamu telah mengisi polybag dengan humus dan pupuk dengan menggunakan perbandingan 1:3.
Pada tiap polybag yang disediakan, tanam sekitar 5 hingga 10 benih sawi. Lakukan penyiraman pada benih setiao dua kali sehari.
Lakukan proses ini hingga tunas sawi tumbuh. Selain itu, pastikan polybag diletakkan di tempat yang sejuk, tetapi tetap mendapatkan sinar matahari yang cukup.
3. Menanam tunas sawi
Selanjutnya, jika benih yang ditanam sudah bertunas, kamu bisa menanamnya dengan mengganti medianya. Sebelum ditanam, tunas perlu didiamkan selama kurang lebih 10 hari.
Selanjutnya, kamu bisa mulai menanam tunas dengan menggunakan media tanah gembur di dalam pot atau polybag. Tanah ini juga perlu dicampur dengan pupuk organik agar unsur hara tanah menjadi sesuai.
Selain itu, kedalaman lubang lahan yang dibutuhkan untuk penanaman sawi yakni sekitar 40 cm. Untuk menanam tunas ini, kamu cukup menimbunnya saja hingga setengah batang tunas, kemudian tambahkan pupuk kompos.
Â
Advertisement
Merawat Tanaman
4. Merawat tanaman sawi
Setelah menanam tanaman sawi di pot atau polybag, tugas kamu selanjutnya adalah merawatnya dengan baik. Pastikan sawi mendapatkan paparan sinar matahari tidak lebih dari 8 jam setiap harinya.
Selain itu, tanaman juga perlu disiram dua kali dalam sehari. Namun, intensitas penyiraman tersebut bisa dikurangi saat musim hujan.
5. Pastikan tanaman terhindar dari hama hingga panen
Salah satu hal yang harus diperhatikan saat menanam sawi adalah memastikan tanaman tidak terserang hama. Pastikan tanaman tidak terserang hama hingga masa panen datang.
Kamu bisa memberikan pestisida dalam waktu dua minggu hingga musim panen datang. Panen bisa dilakukan saat sawi telah berumur 80 hari.
Kamu bisa memanen sawi dengan cara mencabutnya hingga ke akar ataupun hingga bagian batangnya saja. Simpan sawi dengan keadaan berdiri dan tambahkan percikan air agar tetap terlihat segar.
Â
Penulis: Resla Aknaita Chak