Liputan6.com, Banten - Kementerian BUMN bekerja sama dengan beragam perusahaan rintisan (startup) menggelar BUMN Startup Day di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, dari tanggal 26-28 September 2022.
Kegiatan dibuka langsung Presiden Jokowi dan dihadiri Menteri BUMN Erick Tohir, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wiroatmojo serta jajaran dan Pj. Gubernur Banten Al Muktabar.
Baca Juga
Gelaran itu memberi kesempatan kepada Start Up untuk bersinergi dengan berbagai BUMN yang ada. Pasalnya, BUMN punya dukungan end-to-end dari beragam sektor dan industri yang dapat mendukung pertumbuhan Startup.
Advertisement
Dengan berbagai jaringan, pendanaan, dan kesempatan kolaborasi, BUMN mendukung pengembangan Startup Indonesia untuk memajukan ekonomi bangsa.
Usai memberi sambutan, Presiden Jokowi berkeliling melihat stand para peserta. Presiden pun mengunjungi stand Greenhope dan berdialog dengan CEO Greenhope, Tommy Tjiptadjaja. Dalam dialog, Tommy menjelaskan mengenai teknologi plastik mudah terurai Greenhope di booth pameran.
Presiden pun mengapresiasi inovasi yang dilakukan Greenhope untuk berkontribusi kepada kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani singkong.
"Ini (inovasi teknologi) bagus sekali untuk dikembangkan, karena bahan baku yang dibutuhkan tersedia di Indonesia," ujar Presiden Jokowi.
Sementara, Head of Marketing and Sales Greenhope Arsika Ahmad, mengaku bangga bisa terpilih mengikuti program BUMN Startup Day.
"Kami akan ikut andil untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang lebih baik,” kata dia.
BUMN Start Up Day mendukung perusahaan-perusahaan Startup untuk naik level dengan rangkaian acara business matching, rapid mentoring, investor pitching, conference dan pameran Startup.
Gelaran ini merupakan langkah awal untuk mengidentifikasi Start Up yang sudah menerima investasi dan sedang mengembangkan bisnisnya.
Nantinya, Start Up yang sudah menerima status soonicorn dan sedang berkembang menuju unicorn akan mendapatkan akses ke expansion stage bernama Merah Putih Fund.
Ecoplas
Arsika berharap acara ini membuka langkah berikutnya dalam pengembangan bisnis Greenhope.
Dia menambahkan, Greenhope punya produk resin bioplastik ramah lingkungannya, yakni Ecoplas. Dan Ecoplas menghadirkan plastik yang tak hanya ramah lingkungan karena mudah terurai, namun juga terjangkau oleh masyarakat.
"Ecoplas adalah plastik biodegradable yang terbuat dari ketela. Penggunaan Ecoplas di Indonesia tentu jadi solusi. Ecoplas juga akan memberikan dampak sosial yang positif bagi negeri ini," imbuhnya.
Produk resin plastik biodegradable berbasis nabati dari Greenhope ini menerima berbagai penghargaan nasional dan Internasional sebagai salah satu plastik dengan material biodegradable yang paling kompetitif.
Produk Ecoplas juga akan dipamerkan dalam Start Up exhibition yang akan melibatkan lebih dari 150 Start Up.
"Ecoplas menyajikan alternatif yang lebih baik bagi lingkungan kita, selain itu produk ini juga sudah mengantongi sertifikasi German Din-Certco Bio-Based ASTM 6866," jelas Arsika.
Dengan sertifikasi itu, dia menegaskan, produk Greenhope dapat mengalami biodegradasi dengan cepat bahkan tanpa bantuan mesin pengelolaan sampah.
Ecoplas juga mendapatkan sertifikasi Fair for life dari IMO Switzerland. Sertifikat ini menunjukkan, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Ecoplas dihasilkan oleh petani berpengalaman dan dibeli dengan harga premium atau di atas harga pasar.
"Dengan demikian juga memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani Indonesia,” tutup Arsika.
Advertisement