Sukses

Kustomfest 2022 Hadir Kembali, Ini Sejarah Motor Kustom di Nusantara

Kustomfest 2022 akan kembali menyapa para pencinta motor kustom, setelah tidak digelar secara offline selama hampir 3 tahun

Liputan6.com, Yogyakarta - Motor kustom kini sudah menjadi bagian dari industri kendaraan roda dua. Di Indonesia motor kustom bahkan menjadi salah satu ‘subkultur’ dengan label kustom kultur.

Sejarah motor kustom di nusantara dimulai sejak Belanda meninggalkan Indonesia. Belanda turut meninggalkan kendaraan-kendaraan perang, seperti mobil dan motor.

Motor peninggalan Belanda kemudian dipakai oleh masyarakat Indonesia. Rupanya kendaraan buatan luar negeri ini menimbulkan masalah baru, yakni sulitnya mencari suku cadang.

Tak hanya itu, postur orang Indonesia yang berbeda turut membuka kreativitas untuk mulai ‘mengubah’ kendaraan-kendaraan ini. Kustom kultur semakin populer pada tahun 1960-an, saat itu mengganti knalpot dan menambahkan aksesoris mud guard sedang digandrungi para pecinta motor custom.

Meski mulai eksis, perkembangan dunia kustomasi dan modifikasi di Indonesia terhitung lambat. Sampai awal 2000-an, para pecinta motor jenis ini masih cukup sulit mengkustom sepeda motor secara total.

Minimnya referensi pada saat itu cukup menyulitkan para perakit motor kuston atau builder, sehingga menjadi penyebab lambatnya perkembangan dunia modifikasi lokal. Seiring berkembangnya zaman dan kemudahan akses informasi untuk mencari referensi, dunia kustom pun bertumbuh dengan baik di Indonesia.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Berkembang Pesat

Dalam 11 tahun terakhir misalnya, tren kustomasi dan modifikasi sepeda motor terus berevolusi dengan cepat, dan merangkul hampir semua model sepeda motor. Sementara itu, mereka yang tadinya awam dan tidak memahami dunia kustom, mulai membuka diri dan menerima budaya rancang bangun sepeda motor.

Industri otomotif yang tadinya terkesan 'ekslusif' untuk anak motor ini pun, mulai dilirik banyak orang dengan beragam latar belakang. Tak cuma apresiasi di dalam negeri, motor kustom karya anak Indonesia juga disejajarkan builder asing.

Tak heran apabila gelaran pameran motor kustom di Indonesia selalu ramai dikunjungi, terlebih oleh para pecinta kustom kultur. Salah satunya adalah gelaran Kustomfest, Indonesia Kuston Kulture Festival.

Kustomfest dikenal sebagai salah satu gelaran motor kustom terbesar di Indonesia. Kustomfest 2022 akan kembali menyapa para pencinta motor kustom, setelah tidak digelar secara offline selama hampir 3 tahun.

Lulut Wahyudi, Directur Kustomfest berharap acara ini dapat menjadi sarana edukasi bagi para anak muda pecinta motor kustom. Sebab gelaran Kustomfest memang dikenal sebagai barometer bagi para builder di Indonesia.

Kustomfest 2022 akan kembali menggebrak Jogja Expo Center, Yogyakarta pada 1- 2 Oktober 2022 mendatang, dengan tiket Rp 100.000 per harinya. Seperti pada gelaran tahun-tahun sebelumnya, kali ini Kustomfest juga akan menghadirkan kejutan bagi para pecinta motor.

Pada tahun ini Kustomfest akan memamerkan Luck MC builder kenamaan Jepang akan membawa motor “Shirley Junior” berbasis H-D FLH 1969 milik bassis eksentrik band Red Hot Chili Pepper - Mr. Flea. Custom Works Zon juga akan membawa “Huracan” yang dibangun dari H-D Twincam 2021.

Kaichiroh Kurosu dari Cherry’s Company akan membawa karya “Highway Fighter” dari BMW RNineT 2014. Lalu Cheetah Custom Cycles salah satu penggerak flat track di Jepang akan mengirimkan “The Comet 45” H-D WL 45ci.

Kemudian Sure Shot salah satu builder ternama dari Jepang juga mengirimkan motor “DST” sebuah motor H-D Dyna 1997 yang menjadi motor The Best of Show Mooneyes Hotrod Custom Show. Tidak ketinggalan Mooneyes Company juga akan mengirimkan mobil legendaris “Moon Bug” sebuah VW Type 1 Dragrace 2300 cc.

Selain pameran aneka motor kuston dari para builder nasional dan international, Kustomfest juga memiliki sederet agenda lainnya. Mulai dari perlombaan kustom motor hingga perlombaan bagi para bikers untuk memacu motor kustom mereka di area balapan.