Liputan6.com, Morowali Jalur produksi hidrometalurgi di PT QMB New Energy Materials, Kawasan Industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) sudah diresmikan langsung oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan di Morowali, Senin (26/9/2022).
Baca Juga
Advertisement
Pabrik yang mengolah biji nikel laterit menjadi material energi baru itu disebut bisa memenuhi kebutuhan global bahan baku baterai lithium generasi kedua.
Saat meresmikan proyek tersebut, Luhut mengungkapkan proyek itu jadi bagian kerja sama strategis one belt one road antara Indonesia dan Tiongkok dan akan dipamerkan saat Forum G20 bersama dengan proyek pengembangan kereta api cepat di Bandung.
"Hari ini kita tidak hanya meresmikan Pabrik Hijau dan teknologi cerdas, tapi kita juga menyaksikan museum industri sumber daya nikel yang pertama dalam sejarah Indonesia," jelas Luhut Binsar Pandjaitan.
Pabrik di objek vital PT IMIP itu menggunakan bijih nikel laterit kadar rendah yang mengandung 0,8 sampai 1,3 persen nikel yang tidak digunakan dalam proses pyrometallurgy yang menghasilkan bahan baku utama untuk penggunaan energi baru dan sepenuhnya mendaur ulang nikel, cobalt, mangan, dan sumber daya lainnya.
"Ini juga mendorong nilai sublimasi bijih nikel laterit menjadi energi baru," Direktur PT QMB, Prof Xu Kaihua mengatakan.
Proyek tersebut sendiri sudah berlangsung 3 tahun lamanya dan baru diresmikan lantaran pandemi Covid-19. Selain pabrik bahan baku baterai, bersamaan dengan itu dibangun pula museum industri nikel kelas dunia dan pusat penelitian teknologi hidrometalurgi serta teknologi bahan energi baru.