Sukses

Mural Wajah 7 Pahlawan Revolusi Menghiasi Gang di Cimahi

Seorang muralis Ivan Effendi menggambar tujuh wajah pahlawan revolusi pada peristiwa G30S di tembok gang.

Liputan6.com, Bandung - Sudah jadi kegiatan rutin bagi warga Gang Haji Kodir RW 17, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, dalam menghiasi dinding tembok mereka yang membentang. Kali ini, seorang muralis Ivan Effendi menggambar tujuh wajah pahlawan revolusi pada peristiwa G30S di tembok gang.

Wajah Jenderal Ahmad Yani, Letnan Jenderal TNI Anumerta R Suprapto, Letjen S Parman, Letjen MT Haryono, Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo, Mayor Jenderal DI Pandjaitan dan Kapten Anumerta Pierre terpampang di tembok gang yang dilukis Ivan.

Mural tersebut dibuat untuk mempercantik kawasan gang yang padat penduduk. Hanya kebetulan, tema mural kali ini bertepatan dengan peringatan peristiwa G30S pada 1965 silam.

Ivan yang berasal dari komunitas Seniman Kreatif Cimindi itu pernah mengharumkan Kota Cimahi sebagai salah satu nominator 20 terbaik di Festival Gapura tingkat nasional dan peringkat satu lomba mural se-Kota Cimahi.

Setiap tahun, Ivan selalu mengecek kondisi gambar dan mengganti tema agar karyanya dapat terus dinikmati masyarakat.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Ivan Arash (@arash_ivan)

"Menjadi seorang seniman adalah bukan suatu Kkeinginan diri ini tapi lebih kepada sebuah anugerah yang sangat luar biasa yang sudah Allah SWT berikan untuk diri ini. Sebab tiada lain dan tiada bukan semoga bisa dan mampu berguna serta bermanfaat untuk orang lain dan menjadikan sarana Ibadah mengumpulkan pundi 'pahala' dari sisi Ibadah yang lainya. Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi diri ini untuk masyarakat pada umumnya dan Khususnya untuk diri sendiri," tulis Ivan di akun Instagram pribadinya @arash_ivan.

Untuk diketahui, berdasarkan keputusan Presiden pada 1965, pahlawan yang gugur dalam peristiwa G30S diberi gelar Pahlawan Revolusi. G30S merupakan sejarah kelam bagi Indonesia.

Peristiwa tersebut terjadi pada 30 September 1965 yang kemudian dikenal dengan Gerakan 30 September atau G30S, yaitu pemberontakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang bertujuan untuk mengubah ideologi bangsa Indonesia.

Dalam peristiwa tersebut, pemberontakan memakan korban para petinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat AD dan beberapa korban lainnya.